KalbarOnline.com – Hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir selama pandemi Covid-19 cukup tegang. Konflik di antara keduanya belum memperlihatkan tanda-tanda damai. Kedua negara maju tersebut dinilai gagal memimpin dunia.
Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (19/8), Akademisi David Dollar dari Brookings Institution di Washington menilai Tiongkok dan Amerika Serikat gagal dalam peran mereka sebagai pemimpin dunia. Dia menilai buruknya hubungan mereka menghalangi kolaborasi internasional dalam perang melawan Covid-19.
“Saya melihat beberapa tantangan global saat ini adalah pandemi kesehatan, perubahan iklim global, masalah utang, krisis pembayaran obligasi. Saya benar-benar melihat kegagalan AS dan Tiongkok untuk memberikan teladan kepemimpinan,” kata David Dollar pada webinar yang diselenggarakan oleh Center for China and Globalization (CCG), sebuah wadah pemikir yang berbasis di Beijing.
“Era persaingan kekuasaan ini berdampak buruk bagi pemerintahan global dan sebagian besar disebabkan oleh hubungan yang buruk antara AS dan Tiongkok,” imbuhnya.
Sementara Tiongkok merasa sudah cepat menanggapi krisis kesehatan tersebut. Tapi AS justru menuduh awalnya Tiongkok mencoba untuk menutupi peristiwa temuan kasus awal di Wuhan. Tiongkok disebut kurang transparan.
“Kedua belah pihak melihat sesuatu dengan sangat berbeda,” kata Dollar. “Sangat sulit untuk memuji kolaborasi apa pun dalam hal tata kelola global,” imbuhnya.
Kurangnya kerja sama antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu juga merusak upaya untuk membantu negara berkembang lainnya. Semua permasalahan saat ini adalah masalah global dan menuntut solusi secara menyeluruh.
“Fakta bahwa kerja sama Tiongkok-AS runtuh saat ini sangat menyedihkan dan mengecewakan,” tukasnya. “Saya mengimbau baik AS dan Tiongkok menahan diri untuk mengubur perbedaan apa pun yang mungkin ada, demi umat manusia secara keseluruhan,” bebernya.
Peneliti senior untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations di Washington, Yanzhong Huang, mengatakan hambatan bagi Tiongkok dan AS untuk bekerja sama adalah terbentur masalah ideologis. Kondisi itu membuat kerja sama dalam pengembangan dan distribusi vaksin, serta langkah-langkah perdagangan menjadi terhambat.
Huang mengatakan Tiongkok dan AS harus mengambil langkah praktis untuk meningkatkan kerja sama, seperti mengoordinasikan kebijakan mereka. Caranya dengan memulai bersikap terbuka untuk berdialog. “Tapi untuk mewujudkannya, perlu memulai dialog. Bagaimana mencapainya, sepertinya secara politis sulit,” ungkapnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…