Categories: Kabar

Menteri Sri Mulyani Ungkap 12 Ribu Desa Tak Tersambung Internet

KalbarOnline.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan infrastruktur Indonesia masih jauh tertinggal. Hal ini terlihat dari kesenjangan infrastruktur antara wilayah Jawa dan di luar Jawa.

Ia menjelaskan, saat ini belum semua masyarakat Indonesia bisa merasakan manfaat dari infrastruktur yang dibangun saat ini terutama masyarakat yang ada di pedesaan. Padahal salah satu syarat untuk menjadi negara maju dan modern adalah infrastruktur yang merata.

“Masih banyak rakyat kita yang bahkan tidak mendapatkan air bersih. Kalau sekarang ratio electrification sudah 100%, tapi kualitasnya beda. Masih ada lebih dari 12.000 desa di Indonesia tidak bisa akses internet seperti yang kita melakukan kayak gini (virtual meeting),” ujar Sri Mulyani dalam forum town hall meeting, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (19/8/2020).

Padahal, di masa pandemi virus Corona (Covid-19) internet sangat dibutuhkan, mulai dari untuk sekolah daring, hingga bekerja dari rumah atau work frome home (WFH).

“Kalau di suatu tempat kita taken for granted seolah-olah Wifi ada di mana-mana, ini tidak semua di Indonesia seperti yang sekarang kita miliki. Jadi itu sesuatu yang harus kita pikirkan, apalagi dalam Covid-19 ini ternyata backbone IT kita penting untuk kita miliki untuk merasakan kegiatan pendidikan yang tidak bisa di sekolah, kesehatan, dan bahkan work from home,” terang Sri Mulyani.

Selain menyelesaikan persoalan internet, menurut Sri Mulyani Indonesia juga harus memperbaiki kualitas listrik di seluruh penjuru Tanah Air, dan tentunya menyempurnakan infrastruktur.

“Kita ingin menjadi negara upper income country, yang maju, modern, beradab, itu berarti infrastruktur harus dibangun. Masih banyak rakyat kita yang bahkan tidak mendapatkan air bersih. Kalau sekarang ratio electrification sudah 100%, tapi kualitasnya beda,” paparnya.

Tak hanya itu, menurutnya membangun institusi publik atau pemerintahan yang profesional juga menjadi keharusan untuk memajukan bangsa.

“Institusi yang membuat kebijakan publik tidak maju, ya negaranya tidak maju. Karena kita akan menjadi penghalang, bukan katalis atau pendorong, atau pun solusi. Jadi beban kita sangat banyak, merancang kebijakan negara, mengelola akses negara, dan menjadi birokrat yang reliable, kompeten, punya integritas, profesional dalam menghadapi tantangan yang terus berubah,” jelasnya. [rif]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Debut Solo Irene Red Velvet Begitu Dinantikan, Ternyata Ini Alasannya

KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…

58 minutes ago

Inilah Penampakan Mobil Mewah Veddriq Leonardo, Hadiah dari Oesman Sapta

KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…

1 hour ago

Mengenal Bulking dan Cara Menerapkannya untuk Orang Kurus

KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…

2 hours ago

Devy Harinda Buka Lomba Senam Kreasi HUT ke-53 Korpri 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…

2 hours ago

Polres Ketapang Siap Amankan Kelancaran Tahapan Pilkada Serentak 2024

KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…

2 hours ago

Polres Ketapang Luncurkan Gugus Tugas Polri dan Tanam Jagung Hibrida Bersama Kelompok Tani

KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…

2 hours ago