ASI memiliki semua yang dibutuhkan tubuh bayi, karena merupakan perpaduan sempurna antara kalori, nutrisi, dan antibodi. Menyusui juga memberikan manfaat bagi Mums, antara lain menurunkan angka kanker payudara dan ovarium di kemudian hari. Banyak pula bukti medis yang mengaitkan menyusui dengan minimnya risiko si Kecil mengidap penyakit serius dalam jangka panjang, menurunkan risiko obesitas, membantu perkembangan otak, dan mempererat ikatan ibu-anak.
Selain melindungi kesehatan Mums dan bayi, keuntungan menyusui mencakup banyak hal. Dari segi ekonomi, menyusui jelas menguntungkan karena gratis. Untuk lingkungan sekalipun, menyusui memberikan kontribusi besar karena melindungi kesehatan planet Bumi secara keseluruhan.
Inilah yang menjadi ide besar dalam peringatan Pekan ASI Sedunia 2020 yang mengusung tema global berbunyi “Support Breastfeeding for A Healthier Planet“. Sedangkan, Pekan ASI Sedunia di Indonesia mengangkat tema nasional berbunyi “Menyusui: Ibu Terlindungi, Anak Kuat, Bumi Sehat”. Konsep ini pun disetujui oleh 94% Mums yang berkontribusi pada survei Teman Bumil. Mereka yakin bahwa menyusui memang bisa membuat Bumi menjadi lebih baik.
Belum terbayang bagaimana proses alami seperti mengASIhi bisa menjadi bentuk gaya hidup ramah lingkungan (sustainable living)? Berikut beberapa poin yang mampu diwujudkan ketika seorang Mums berkomitmen untuk menyusui:
Mengurangi produksi sampah
ASI hadir dalam kemasan paling ramah lingkungan karena tidak membutuhkan pengemasan, tidak menghabiskan sumber daya yang signifikan, serta meminimalkan produksi sampah.
Tidak menghasilkan emisi rumah kaca
Dari kegiatan sehari-hari, tanpa disadari menghasilkan gas rumah kaca (dioksida, nitrogen dioksida, metana, dan freon yang menyebabkan pemanasan global. Sementara, menyusui diproduksi secara efisien melalui simpanan lemak Mums, sehingga menjadi sumber makanan netral karbon.
Konservasi energi dan lahan
Dalam hal penggunaan energi, ASI diproduksi dan disalurkan langsung dari payudara dan diberikan pada bayi dengan suhu yang tepat. ASI juga tidak perlu disterilisasi karena dipastikan aman dan tepat untuk si Kecil.
Setelah diproduksi, dapat langsung bisa dikonsumsi si Kecil
Inilah yang membuat ASI tidak memiliki jarak makanan atau food miles. Karena, menyusui tidak memerlukan transportasi atau pemrosesan pabrik, sehingga si Kecil dipastikan mendapatkan nutrisi yang segar dan berkualitas baik.
Namun perlu diingat, peran ASI untuk melindungi planet Bumi bukanlah pesan yang hanya ditujukan kepada wanita secara individu. Pesan ini utamanya ditujukan kepada mereka yang memiliki kekuatan untuk membuat perubahan. Karena tentu saja, Mums tetap membutuhkan dukungan pemerintah, seperti menyediakan tenaga profesional kesehatan yang lebih banyak, mengurangi jangkauan industri pengganti ASI, memastikan ruang publik dan tempat kerja memiliki kebijakan yang memungkinkan perempuan untuk menyusui, serta meningkatkan perlindungan maternitas bagi perempuan demi memenuhi kebutuhan bayi mereka.
Di saat semua elemen sudah bersinergi dengan baik dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi, maka tak perlu disangsikan lagi bahwa mengASIhi adalah salah satu cara paling sederhana untuk berkontribusi pada planet dan masyarakat yang lebih sehat.
Sumber:
Survei terhadap lebih dari 2000 responden.
The Conversation. Breastfeeding and Climate Crisis.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…