KalbarOnline.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) beberapa waktu lalu membandingkan anggaran pemerintah untuk influencer sebesar Rp 90 miliar dengan kucuran dana awal untuk riset sebesar Rp 5 miliar. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan bahwa dua hal tersebut tidak bisa dibandingan atau tidak apple to apple.
Menurut Donny, dana untuk influencer dianggarkan dari tahun 2017-2020. Sementara dana riset Covid-19 dilakukan belum lama ini karena virus Korona baru merebak di Indonesia pada 2 Maret lalu.
Donny menjelaskan, anggaran yang dikeluarkan pemerintah sebesar Rp 90 miliar juga tidak semuanya untuk influencer. Ada kegiatan kehumasan untuk sosialiasi di media sosial.
“Tidak serta merta bisa ditafsirkan sebagai (dana) influncer,” katanya.
Oleh sebab itu Donny mengatakan sangat tidak wajar jika anggaran selama tiga tahun tersebut dibandingkan dengan anggaran riset Covid-19. Hal itu karena pandemi Covid-19 di Tanah Air baru berjalan 5 bulan.
Donny menuturkan, anggaran untuk riset Covid-19 akan terus ditambah oleh pemerintah. Mengingat riset untuk Covid-19 sangatlah penting bagi pandemi yang terjadi saat ini di Tanah Air.
“Riset Covid-19 itu memang penting dan anggaranya akan ditingkatkan lagi,” ungkapnya.
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…