Pandemi Covid-19 membuat sebagian orang ragu untuk datang ke rumah sakit. Pandemi ini memang mangubah kebiasaan hampir di semua bidang, terutama dalam pelayanan kesehatan. Apakah Kamu salah satu yang ragu dan takut datang ke rumah sakit? Jangan khawatir, ada teknologi yang bisa membantu.
Sudah sama-sama kita tahu bahwa sebelum pandemi Covid-19 pun, teknologi di bidang pelayanan kesehatan sudah sangat maju. Konsultasi secara online melalui smartphone sudah mulai menjadi andalan sebagian masyarakat yang sibuk.
Konsultasi online tersebut umumnya bersifat komunikasi dua arah, dokter dan pasien, tanpa melibatkan rumah sakit. Namun kadang konsultasi online saja tidak cukup. Kadang kita membutuhkan datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan langsung dengan dokter.
Nah, rumah sakit pun mau tidak mau harus menyiapkan teknologi yang bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Teknologi yang dimaksud adalah bagaimana memberikan pelayanan yang cepat dan efektif, tanpa perlu antri. Terlebih di era pandemi.
Saat ini rumah sakit akan sangat terbantu dengan teknologi generasi ke-4 seperti mahadata (big data) dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Digitalisasi dan otomatisasi sistem rumah sakit adalah jalan keluar mengatasi problem kesehatan di Tanah Air.
Berbagai studi menunjukkan, sistem digital dan otomatis meningkatkan efisiensi perawatan karena mengurangi proses manual yang rentan kesalahan. Dalam pandemi Covid-19 saat ini, sistem informasi manual tidak dapat diandalkan untuk proses analisis di taraf pelayanan pasien individual.
Tahun 2018 pemerintah menginstruksikan semua rumah sakit di Indonesia menjadi “Rumah Sakit Pintar” dengan menerapkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS). Sayangnya, sampai dua tahun kemudian, hanya sekitar sepertiga dari 2.831 rumah sakit di Indonesia yang menerapkan SIMRS.
Salah satu teknologi yang mendukung SIMRS adalah pelayanan poliklinik digital. Produk teknologi kesehatan baru ini berupa aplikasi telemedicine bernama e-Poly.
Aplikasi ini memungkinkan pasien dapat berkonsultasi dengan dokter secara daring melalui panggilan video. Tentunya ini bisa mengurangi risiko penularan dan rasa khawatir, namun tetap menjaga kualitas hubungan manusia yang didapat dari konsultasi tatap muka langsung.
“Peluncuran e-Poly merupakan jawaban terhadap hambatan yang terjadi pada pelayanan kesehatan akibat pandemi Covid-19,”jelas Aldy Rizaldy Nur MR, Executive Vice President Health Information System Division PT Docotel Teknologi, selaku pengembah aplikasi e-Poly, Selasa (18/8).
Aldy menambahkan, e-Poly mengintegrasikan seluruh proses layanan rawat jalan, mulai pendaftaran, penjadwalan konsultasi dengan fitur panggilan video, rekam medis hingga pembayaran non-tunai.
Selain itu, e-Poly diharapkan tidak hanya menjadi solusi sementara selama pandemi Covid-19, tapi juga berpotensi menjadi layanan kesehatan virtual pilihan masyarakat dan tenaga kesehatan di masa depan.
Penderita penyakit kronis seperti diabates, penyakit jantung, hipertensi, atau gangguan ginjal, yang membutuhkan konsultasi rutin dengan dokter, bisa memanfaatkan teknologi ini. Mereka adalah kelompok yang berisiko memiliki gejala lebih berat, jika terinfeksi COVID-19. Namun, menunda konsultasi dikhawatirkan membuat kondisi penyakitnya tidak terkontrol.
Sumber:
Siaran Pers Dukungan Rumah Sakit Pintar Melawan Covid-19, Diterima Guesehat, Kamis (20/8)
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…