KalbarOnline.com – Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, dikabarkan saat ini dalam kondisi koma. Kim Yo-jong , adik perempuan diktator muda itu mengambil alih kekuasaan Korea Utara. Klaim itu disampaikan mantan penasihat kepresidenan Korea Selatan di era kepemimpinan Kim Dae-jung, Chang Song-min.
“Saya menilai dia sedang koma, tapi hidupnya belum berakhir. Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama,” katanya kepada media Korea Selatan, The Korea Herald, Minggu (23/08/2020).
Chang mengatakan, pemimpin Korut bisa menyerahkan kewenangan kepada orang lain jika sakit keras atau dikudeta. Menurut dia keputusan Jong-un melemparkan sebagian kewenangan kepada sang adik membuktikan bahwa kondisinya untuk memerintah terhalang oleh suatu sebab.
Selain itu, Chang mengatakan dia mempunyai bukti sahih dari sejumlah sumber intelijen di China bahwa foto-foto Kim Jong-un yang memperlihatkan aktivitasnya beberapa waktu belakangan ditengarai direkayasa.
Kim Jong-un sempat dilaporkan koma bahkan meninggal setelah disebut menjalani operasi pada April lalu. Namun, beberapa waktu kemudian foto-foto yang dirilis pemerintah Korut memperlihatkan Kim Jong-un masih mengunjungi proyek pembangunan pabrik pupuk.
Sementara mengutip laporan The Guardian akhir pekan lalu, Kim Yo-jong telah diberi kewenangan parsial untuk mengawasi urusan umum kenegaraan dalam sebuah langkah yang dipandang meringankan beban kerja Kim Jong-un.
Kantor berita Korea Utara, KCNA, sebelumnya melaporkan bahwa Kim Jong-un telah melakukan pertemuan dengan para pemimpin tertinggi negara itu. Pertemuan yang hasilnya sangat dirahasiakan diselenggarakan di tengah kekhawatiran tentang dampak virus corona baru (COVID-19).
Kim Yo-jong telah menunjukkan bahwa dia siap untuk mengambil peran yang lebih besar jika rumor tentang kesehatan kakaknya yang buruk tersebut benar. Dia telah blakblakan di masa lalu, termasuk pada bulan Juli tahun ini, ketika dia secara langsung menantang Amerika Serikat (AS).
Kim Yo-jong juga berkomentar bahwa pertemuan dengan AS dan Korea Utara tidak perlu dilanjutkan karena organisasi Trump telah menunjukkan bahwa mereka tidak mau mengalah dari pendiriannya tentang program senjata nuklir Korea Utara.
“Saya berpandangan bahwa pembicaraan puncak DPRK-AS tidak diperlukan tahun ini dan seterusnya, dan bagi kami, itu tidak menguntungkan bagi kami kecuali AS menunjukkan perubahan yang menentukan dalam pendiriannya,” kata Kim Yo-jong, yang dilansir kantor berita Yonhap beberapa waktu lalu. DPRK adalah nama resmi negara Korea Utara, Republik Rayat Demokratik Korea.
“Selain itu, saya pikir kita tidak boleh menerima tawaran pembicaraan puncak tahun ini, tidak peduli seberapa besar keinginan AS, jauh dari kemungkinannya,” katanya. [sam]
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…