KalbarOnline.com – Sejak memutuskan hengkang dari lapangan bulu tangkis pada 2017, nama mantan pebulu tangkis putri India Jwala Gutta memang jarang terdengar. Gutta rupanya sedang fokus membangun fokus membangun sekolah olahraga.
Dilansir dari laman resmi BWF, mantan partner Ashwini Ponnappa di nomor ganda putri dan Valiyaveetil Diju di ganda campuran ini menuturkan bahwa membangun sekolah olahraga selalu menjadi mimpinya sebagai atlet top. Tak sampai situ saja, Gutta menuturkan bahwa ia sudah punya target besar berikutnya.
“Aku selalu ingin punya akademi bulu tangkis dan membangun sekolah olahraga. Untukku, gol terbesar adalah membangun sebuah universitas,” kata peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2011 itu.
Sebagai langkah awal, Gutta sudah mulai membangun 14 lapangan bulu tangkis. Proses pengerjaan semestinya dimulai pada April tahun ini, namun terpaksa diundur karena pandemi virus Korona merebak ke seluruh dunia.
Selain sibuk merealisasikan mimpinya, Gutta juga diketahui aktif sebagai pembicara yang membahas hal-hal lain di luar bulu tangkis, seperti masalah gender dan rasisme. Karakternya yang suka bicara blak-blakan pun kerap mengundang kritik di media sosial.
Kendati demikian, Gutta tidak mau ambil pusing.
“Di setiap negara, olahragawan adalah agen perdamaian. Jadi, ketika ada hal-hal yang mengusik kedamaian muncul, kenapa diam saja?” ujarnya.
Selama masih menepok bulu angsa pada 1999 hingga 2017, Gutta merupakan salah satu pebulu tangkis dengan paras cantik. Banyak penggemar bulu tangkis mengkategorikannya sebagai salah satu primadona pada zamannya.
Kemolekan pebulu tangkis berdarah India-Tiongkok ini juga diimbangi dengan gaya mainnya yang boleh dibilang impresif untuk ukuran pemain putri India pada era tersebut. Tak cuma punya pukulan yang keras, ia juga punya kemampuan melepaskan pukulan-pukulan yang mengecoh musuh. Visi bermainnya sebagai seorang atlet kidal juga kerap membuat lawan-lawannya bingung.
Sayang, dominasi para atlet Tiongkok yang menahun dalam rentang karirnya membuat Gutta harus puas pensiun tanpa satu pun gelar prestisius. Meski demikian, ia pernah memenangkan medali emas Commonwealth Games 2010 dan lima medali emas South Asian Games.
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…