Categories: Kabar

Respon Pembakaran Al-Quran di Norwegia, Haedar Nashir: Islamofobia yang Sangat Buruk di Era Modern

KalbarOnline.com – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengecam keras tindakan pembakaran al-Quran dan penghinaan kepada Nabi Muhammad yang dilakukan kelompok orang yang menamakan diri Stop Islamization of Norway (SIAN) di dekat parlemen Norwegia, Sabtu (29/8/2020).

“Aksi demonstrasi anti-Islam di Norwegia yang berakhir ricuh itu menunjukkan sikap Islamofobia yang sangat buruk di era modern yang semestinya menjunjung tinggi perbedaan agama, ras, suku bangsa, dan golongan apapun,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, sebagaimana dilansir dari pwmu.co, Rabu (2/9/2020).

Haedar Nashir menjelaskan, sebelumnya, pembakaran al-Quran dan penghinaan terhadap Islam juga terjadi di Swedia. Kejadiannya hari Jumat lalu, yang juga berakhir rusuh. “Ironinya tindakan intoleran terhadap Islam di Swedia dan Nurwegia tersebut terjadi di negara yang selama ini pada setiap memberikan hadiah Nobel berupa penghargaan atas usaha-usaha perdamaian dan kemanusiaan. Swedia bahkan negeri Alfred Nobel, sang penggagas hadiah Nobel,” kata dia.

Karenanya, sambungnya, Muhammadiyah berharap dan menghargai tindakan tegas pihak berwenang atas perbuatan anarkis dan intoleran di kedua negeri tersebut. “Muhammadiyah menghargai negara-negara Islam dan pihak lain yang menyampaikan protes atas tindakan anarkis terahadap Islam tersebut. Sesuai proporsi dan protokol hubungan antarbangsa dan antarnegara yang menghargai hak asasi dan hak demokrasi umat beragama,” ujarnya.

Menurut dia, agama dan umat beragama memiliki hak hidup di negeri manapun, lebih-lebih di negeri demokrasi.

Umat Islam Dewasa Menyikapi

Bersamaan dengan itu, kata Haedar Nashir, Muhammadiyah mengimbau dan mengajak kepada mayarakat Muslim di dunia Islam, khususnya di Indonesia, agar tetap tenang dan dewasa dalam menyikapi peristiwa di Swedia dan Nurwegia itu secara damai, proporsional, dan elegan.

Haedar Nashir berharap umat Islam menghindari reaksi berlebihan dan tindakan yang tidak mencerminkan karakter Islam yang menjunjung tinggi perdamaian dan nilai-nilai luhur kehidupan.

Dia menegaskan, Islamofobia di Eropa dan negeri Barat yang menguat kembali akhir-akhir ini tidak benar dan harus dicegah. Menurutnya, Islamofobia terjadi dengan sejumlah motif dan keadaan.

Pertama, terbawa arus sentimen dan ketakutan terhadap Islam yang berlebihan. Dan sudah menyebar serta menjadi luas di Eropa yang kian hari terus bertambah kuat kecenderungannya.

Kedua, reaksi negatif atas apa yang boleh jadi mereka tangkap secara bias atau salah terhadap fenomena ISIS, terorisme, dan sejenisnya di dunia Islam. Atau di sejumlah negara yang sering bercampur antara realitas dan bias.

Ketiga, ekspresi demokrasi liberal di negara-negara Barat, yang memberi kebebasan segala bentuk ekspresi hak, yang tentu saja tidak mencerminkan keadaban dunia modern. “Hal tersebut merupakan agenda dakwah global untuk memahamkan tentang Islam yang maju dan rahmat bagi semesta alam,” katanya.

Kepada kaum Muslim Haedar Nashir juga berharap mampu beradaptasi di negeri manapun hadir sesuai budaya seperti pepatah. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

Menurut dia, hal itu sejalan dengn prinsip Islam yang membawa misi keselamatan dan kedamaian yang rahmatan lil-‘alamin. [sam]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

14 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

15 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

16 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

16 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

16 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

16 hours ago