KalbarOnline.com – Lagi-lagi Twitter kecolongan. Kamis (3/9) akun resmi Perdana Menteri India Narendra Modi diretas oknum penipuan bitcoin. Peristiwa tersebut terjadi meski penyedia jasa media sosial itu berjanji memperketat sistem.
Dalam periode satu jam, akun dengan username @narendramodi_in mengunggah beberapa pesan. Isi pesan tersebut adalah meminta agar warga India menyumbangkan bitcoin untuk dana bantuan Covid-19. ’’Saya memohon kepada semuanya untuk menyumbang kepada PM National Relief Fund,’’ tulis akun tersebut menurut CNN.
Tak lama kemudian, Twitter membekukan akun tersebut dan menghapus semua unggahan terbaru. Akun yang diretas merupakan akun yang diciptakan pemerintah dengan 2,5 juta pengikut. Sementara itu, akun pribadi Modi, @narendramodi, dengan 6,1 juta pengikut tak diretas.
’’Kami mengetahui insiden tersebut dan akan melakukan penyelidikan menyeluruh,’’ ucap juru bicara Twitter.
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…
KalbarOnline, Pontianak – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat menyelenggarakan…
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Dalam rangka mendukung pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Kabupaten Kapuas Hulu,…