KalbarOnline.com-Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sukses mendulang delapan gelar sepanjang 2019. Mereka memang gagal mengunci dua gelar besar yakni kejuaraan dunia dan turnamen puncak akhir tahun alias BWF World Tour Finals. Namun, Marcus/Kevin masih tetap kukuh sebagai ganda putra nomor satu dunia.
Pada 2020, Marcus/Kevin berhasil meraih satu gelar dari ajang Indonesia Masters. Minions juga membantu Indonesia naik di podium tertinggi pada Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia di Manila, Filipina.
Sayang, di All England, Marcus/Kevin tumbang pada partai final. All England yang berlangsung Maret lalu tersebut, untuk sementara merupakan turnamen internasional terakhir tahun ini. Semua ajang BWF World Tour dihentikan karena pandemi global Covid-19.
Kevin mengatakan bahwa mempertahankan posisi nomor satu dunia yang mereka genggam dalam tiga tahun terakhir sama sekali tidak mudah. Semua lawan, imbuh pemain kelahiran Bayuwangi itu, seakan semakin bersemangat dan berambisi untuk mengalahkan mereka.
Di sisi lain, Marcus mengakui bahwa ada beban tersendiri menjadi nomor satu dunia. Apalagi, ekspektasi publik kepada mereka semakin tinggi. Oleh karena itu, Marcus menegaskan bahwa dirinya dan Kevin harus terus meningkatkan kemampuan. Sebab semua pemain akan mempelajari kekurangan dan kelebihan mereka.
Kevin menambahkan bahwa kekuatan ganda nomor 1 sampai 15 besar dunia saat ini sangat merata. “Jadi nggak boleh lengah sedikitpun,” kata Kevin dalam wawancara dengan Najwa Shihab.
Namun, kalau ingin menyebut satu nama, Kevin mengatakan lawan terkuat dan terberatnya saat ini adalah ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe. Statistik Marcus/Kevin melawan Endo/Watanabe sangat tidak memuaskan.
Secara head-to-head, Marcus/Kevin tertinggal dengan skor 2-6. Bahkan dalam enam pertemuan terakhir, Endo/Watanabe selalu berhasil mengalahkan Marcus/Kevin.
Endo/Watanabe kali pertama mengalahkan Marcus/Kevin pada final Kejuaraan Asia 2019. Saat itu, Endo/Watanabe menghajar Marcus/Kevin dalam dua game dengan skor sangat telak 21-18, 21-3.
Kali terakhir pertemuan kedua pasangan terjadi pada final All England 2020. Saat itu, Endo/Watanabe menang dalam rubber game, 21-18, 12-21, 21-19.
“Memang kekuatan ganda putra sekarang merata, tetapi yang pasti sekarang sering kalah mealwan ganda Jepang Yuta/Endo. Kami pernah menang di awal-awal. Belakangan kalah terus,” ucap Kevin.
Marcus/Kevin kali pertama bertemu dengan Endo/Watanabe pada 2018. Dalam dua duel pada tahun itu, Marcus/Kevin selalu menang dalam dua game yang relatif mudah.
Namun, dalam enam laga terakhir, Endo/Watanabe yang saat ini berada di ranking lima dunia berhasil dengan baik meredam permainan Marcus/Kevin.
Endo/Watanabe memilih strategi defensif dan menunggu. Setelah Marcus/Kevin kehabisan senjata dan frustrasi karena gagal menembus pertahanan mereka, Endo/Watanabe melakukan serangan balik cepat, efisien, dan mematikan.
Siasat bertahan ini terus dilakukan Endo/Watanabe. Dan dalam enam laga beruntun, langkah tersebut selalu sukses melahirkan kemenangan.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…