Midji Sebut Bengkayang Kendor Seperti Tak Peduli Covid
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyatakan secara tegas bahwa Kabupaten Bengkayang merupakan satu daerah yang kendor bahkan menurutnya sebagai daerah yang tak peduli terhadap Covid.
“Bengkayang ini kendor, seperti tidak peduli tentang covid. Beberapa daerah sudah tidak peduli. Daerah-daerah yang tak peduli ini, tidak ada swab dan sebagainya, begitu terjangkit, fatal. Orang-orang yang masih ragu-ragu atau labe (sombong) tentang covid ini, begitu kena, fatal. Itu banyak (terjadi),” ujarnya saat diwawancarai, Jumat siang.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini mengingatkan, kasus transmisi lokal atau keterjangkitan lokal memiliki kandungan virus yang ditemukan berdasarkan pemeriksaan swab, maksimal 150 ribu copies virus. Sedangkan kasus keterjangkitan dari luar seperti dari Surabaya, Semarang dan Jakarta, memiliki 380 ribu copies virus sampai 15 juta copies virus.
“Satu copies virus itu mengandung 225 virus. Makanya saya ketat di bandara dan terhadap maskapai saya ingatkan. Karena keterjangkitan dari Surabaya, Semarang dan Jakarta, mereka itu ditemukan di swab-nya 380 ribu copies virus sampai 15 juta. Kalau kita berdasarkan ketentuan Menteri Kesehatan, 10 hari dikarantina lalu dinyatakan sembuh tanpa rapid test atau PCR maka itu membahayakan daerah. Karena ternyata keterjangkitan dari luar Kalbar setelah 14 hari kita swab kembali, kandungan virusnya masih diatas enam juta, itu masih potensi untuk menjangkitkan,” tukasnya.
“Dia baru sembuh setelah 26 hari, sehingga saya ambil keputusan orang yang sudah 12 hari dikarantina harus diswab kembali atau dirapid test, kalau rapid test-nya non reaktif, oke dinyatakan sembuh. Kalau masih reaktif tak bisa. Karena ada satu pasien, dia sudah 25 hari dikarantina masih positif, tapi sudah disuruh pulang, 12 hari sudah disuruh pulang, tapi masih positif sampai hari ini. Jadi di rumah, masak apapun, dia tidak bisa cium baunya. Pokoknya saya nyatakan sembuh kalau sudah benar-benar hilang virusnya,” timpalnya.
“Kalau bandara kita periksa rapid test-nya reaktif atau swabnya positif, maka saya akan larang bawa penumpang, kalau perlu sampai sebulan, dua bulan, tiga bulan, biar aja,” tandasnya.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…