Volta Zero, Truk Listrik Seberat 16 Ton dengan Setir di Tengah

KalbarOnline.com – Startup Swedia Volta Trucks baru-baru ini meluncurkan Zero, truk listrik seberat 16 ton yang bakal dibuat secara masal di Inggris mulai 2022. Sebagaimana diketahui, gagasan elektrifikasi kendaraan belakangan mulai dilirik tak hanya untuk sektor kendaraan kecil termasuk sepeda motor dan mobil pribadi, bahkan sampai ke sektor komersial semisal bus dan truk.

Diklaim sebagai kendaraan komersial 16 ton listrik penuh pertama yang dibuat khusus di dunia yang dirancang khusus untuk pengiriman dalam kota dan distribusi barang, Volta Zero menawarkan jarak tempuh 150-200 km. Validasi ini dilakukan menggunakan simulasi dengan muatan penuh.

Truk listrik akan menggunakan e-Axle inovatif untuk menggerakkan roda belakang, bukan motor listrik konvensional dan pengaturan poros penggerak. Lebih khusus lagi, motor listrik tunggal, transmisi, dan poros terdapat dalam unit e-Axle yang ringan dan kompak yang lebih ringan dan lebih efisien.

Desain juga lebih kompak, memberikan manfaat pengemasan dengan mengosongkan ruang di antara rel sasis. Volta Trucks cocok dengan paket baterai Lithium Iron Phosphate, yang akan tersedia dengan kapasitas 160 – 200 kWh.

Menariknya lagi, kendaraan listrik komersial ini hadir dengan sistem kemudi yang unik. Truk listrik ini hadir dengan mekanisme kemudi yang tepat berada di tengah alias sentral.

Menurut perusahaan tersebut, teknologi baterai Lithium Iron Phosphate sangat sesuai untuk penggunaan kendaraan komersial besar karena memberikan masa pakai yang lama, desain sel yang kuat, dan stabilitas termal yang baik. Ini juga disebut memberikan manfaat keamanan, karena tidak menyala jika sel baterai bocor.

Last but not least, baterai Lithium Iron Phosphate disebut-sebut tidak mengandung logam mulia, menghilangkan masalah sumber terkait dari bahan tersebut. Dengan mendesain Zero dari awal sebagai kendaraan serba listrik, Volta Trucks dapat sepenuhnya memikirkan kembali desainnya.

Sementara untuk urusan desain, truk ini dilengkapi kabin bergaya rumah kaca yang memungkinkan pengemudi untuk melihat langsung ke sekelilingnya 220 derajat. Posisi sentral mengemudi dengan kursi putar ini dikatakan semakin membuat pengalaman mengemudi semakin aman.

Pengemudi duduk jauh lebih rendah daripada di truk konvensional, dengan garis mata sekitar 1,8 meter (70,8 inci), hampir sama dengan ketinggian pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya. Hal ini meningkatkan keamanan, seperti halnya kamera tampak belakang yang menggantikan kaca spion tradisional, kamera mata burung 360 derajat, dan sistem peringatan titik buta yang mendeteksi objek di sisi kendaraan.

Dilansir dari Carscoops, teknologi keselamatan lainnya termasuk Active Steering, Road Sign Assist, Reversing Assistant dengan kamera mundur, Lane Change Assist dan Lane Departure Warning. Kabinnya luas dan ringan, menawarkan palet warna, bahan, dan sentuhan akhir yang natural. Truk juga dilengkapi antarmuka pengguna yang intuitif termasuk layar tengah menyampaikan informasi penting sementara layar sentuh di setiap sisi digunakan untuk lampu, pengatur suhu, navigasi dan perencanaan perjalanan, komunikasi, dan media dalam kabin.

Untuk mempermudah masuk dan keluar, Volta Zero dilengkapi dengan pintu geser yang dapat dibuka dengan cepat di kedua sisi kabin. Berkat desain keseluruhannya, truk ini dapat beroperasi di jalan-jalan kota yang sempit karena memiliki panjang 9.460 mm (372,4 in), tinggi 3.470 mm (136,6 in), dan lebar 2.550 mm (100,4 in), dengan jarak sumbu roda (wheelbase). 4.800 mm (189 inci). Dalam hal kapasitas, Volta Zero menawarkan muatan 8.600 kg (18.960 lbs) dan dirancang untuk menampung 16 palet Euro berkat volume keseluruhan 37,7 meter kubik (1.331 cu ft). Kotak kargo berpendingin juga akan tersedia.

Dengan kecepatan tertinggi dibatasi hingga 90 km / jam (56 mph), Volta Zero akan mulai melakukan uji coba operator pada paruh pertama 2021, bekerja sama dengan perusahaan pengiriman dan logistik utama Eropa. Kendaraan dengan spesifikasi pelanggan akan dikirim mulai 2022, saat produksi dijadwalkan untuk dimulai di Inggris.