KalbarOnline.com – Rupanya angka penularan akibat covid-19 masih belum mereda dan cenderung meningkat. Situasi pandemi ini membuat industri otomotif Indonesia babak belur, termasuk untuk kinerja ekspor. Apalagi belum lama diberlakukan kelonggaran PSBB di DKI Jakarta, mulai Senin 14 September 2020 kembali akan diberlakukan PSBB secara ketat.
Pastinya kondisi ini akan berpengaruh dengan daerah penyangga ibu kota dimana banyak kawasan industri. Sebelumnya secara perlahan kinerja ekspor mobil dari Indonesia mulai menunjukkan pemulihan. Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengatakan bahwa ekspor mobil Toyota yang diproduksi di Indonesia saat ini mulai recovery,. “Kira-kira 70 persen dibanding dengan sebelum pandemi,” kata Bob.
Bila diukur dalam persentase, permintaan ekspor lebih tinggi bila dibanding domestik. “Domestik baru sekitar 40 persen dari sebelum pandemi.” Bob menuturkan bahwa aktivitas di pabrik perakitan saat ini masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Misalnya, menjaga jarak dan penggunaan masker. TMMIN, dia menambahkan, juga membeuntuk inspektor bidang kesehatan dan juga memanfaatkan teknologi informasi (IT) untuk mengontrol pergerakan pekerja.
Tak jauh beda dengan yang dilakukan dengan Honda di dalam aktivitasnya di pabrik perakitan. Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy menyampaikan bahwa proses produksi di pabrik perakitan Honda saat masih berjalan normal dan sesuai dengan rencana perusahaan. “Kami juga telah menerapkan berbagai protokol kesehatan untuk memastikan kesehatan pegawai yang bekerja di pabrik,” katanya.
Kinerja ekspor mobil Honda sejak Agustus lalu menunjukkan tren peningkatan. Meski tak menyebut angka ekspor, Billy mengklaim ada penambahan permintaan Honda Brio lebih dari 200 unit dari Filipina. “Penambahan ini di luar rencana terakhir ekspor kami,” kata dia.
Sepanjang Januari-Juli 2020, total ekspor mobil secara utuh (completely built up, CBU) yang diproduksi di Indonesia mencapai 120.662 unit. Angka ini masih lebih rendah sebesar 28,7 persen dibanding ekspor CBU periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 169.405 unit. Khusus untuk Toyota, ekspor Januari – Juli 2020 mencapai 41.225 unit (total yang diekspor bersama brand Daihatsu mencapai 42.395 unit). Angka ini turun 36,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 66.813 unit.
Sementara itu, ekspor mobil Honda Januari-Juli 2020 mencapai 2.400 unit. Angka ini juga masih lebih rendah 37 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 3.816 unit. Melihat situasi sekarang apakah pertumbuhan ini masih bisa dipertahankan? Semoga ada strategi jitu untuk menangani hal ini.
KalbarOnline - Kamis (21/11/2024) harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari seminggu. Setelah prospek…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…