Categories: Otomotif

Kendaraan Lama Tak Dipakai Bikin Bensin Basi, Mitos atau Fakta?

KalbarOnline.com – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali akan diberlakukan mulai 14 September mendatang. Kebijakan ini diambil oleh Pemprov DKI Jakarta guna menekan angka infeksi Covid-19 yang terus meroket.

Dengan kembali diberlakukannya PSBB, para pekerja kantoran, pabrik, dan sektor lain yang sudah beraktitivas seperti sebelum pandemi, kembali dipaksa untuk berdiam diri di rumah. Semua pekerjaan dikerjakan dari rumah. Kendaraan yang digunakan untuk mobilitas sehari-hari kini juga terpaksa akan kembali berdiam di rumah.

Untuk diketahui, kendaraan yang terparkir lama alias tidak digunakan mobilitas, butuh perlakuan khusus. Ada kepercayaan bahwa mobil atau motor yang lama tak digunakan, maka bensin di dalamnya menjadi basi atau mengalmi penurunan performa.

Menjawab hal tersebut, Pertamina Sales Area Manager Retail Banten Probo Prasiddhahayu menjelaskan, ada beberapa faktor yang memang bisa membuat performa BBM jadi anjlok saat. “PSBB lanjutan? Apakah kendaraan yang lama diam akan berpengaruh pada kualitas bahan bakar? Memang ada pengaruhnya,” katanya, Jumat (11/9).

“Tapi ada banyak faktor yang membuat ini mungkin terjadi, seperti penempatan kendaraan, faktor tangki atau penyimpanan bahan bakar di kendaraan tersebut,” ujar Probo.

Lebih lanjut dia menyebut, istilah bensin basi akibat kendaraan lama tak dipakai atau dinyalakan tak sepenuhnya benar. Memang performanya diakui akan turun, namun hal tersebut seperti sudah dijelaskan di atas dapat terjadi karena beberapa faktor.

“Namun kalau (kendaraan) disimpan secara benar, (mandek lama) tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas bahan bakar kendaraan yang didiamkan terlalu lama. Tidak basi, namun kualitasnya memang bisa berkurang,” imbuh Probo.

Agar hal tersebut tidak terjadi, Probo menyarankan, masyarakat yang kemungkinan akan terdampak PSBB perlu memperhatikan isi tangki. Usahakan jangan sampai kosong.

“Ini penting, sebab kalau tangki full, tidak akan ada ruang bagi bahan bakar untuk terjadi pengembunan yang menyebabkan penurunan kualitas bahan bakar,” tegas Probo.

Kemudian, yang paling mungkin dilakukan agar BBM tetap optimal adalah melakukan pemanasan kendaraan secara rutin walau tidak dipakai. “Kemudian sebisa mungkin panaskan kendaraan walau tidak dipakai. Ini supaya mesin kendaraan dan BBM tetap optimal fungsinya,” kata Probo.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Bertema Cerita Remaja, Berikut Sinopsis Drama China Grow Up Together

KalbarOnline - Drama China berjudul Grow Up Together mulai tayang pada Jumat, 22 November 2024. Drama…

10 hours ago

Pengguna Bisa Mention Nama Grup di Status pada Uji Coba Fitur Baru WhatsApp

KalbarOnline – Baru-baru ini, WhatsApp memberikan gebrakan dengan fitur baru yang sedang diuji coba, terutama…

11 hours ago

Pemancangan Tiang Pertama Gedung Sekretariat, PWNU Kalbar Sebut Sutarmidji Salah Satu Tokoh Paling Berjasa

KalbarOnline, Pontianak - Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji menghadiri pemancangan…

11 hours ago

Sapa Relawan Akar Beringin, Maman Abdurrahman Pastikan Sutarmidji Paling Komitmen Bangun Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPD Partai Golkar Kalbar, Maman Abdurahman turut menyapa Relawan Akar Beringin…

14 hours ago

Jelang Pencoblosan, BEM se-Kalbar Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Politik Uang

KalbarOnline, Pontianak - Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 27 November 2024, Aliansi Badan…

14 hours ago

Tanggapi Soal Pemekaran Kapuas Raya, Relawan Midji: Cornelis Jangan Asal Bunyi

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Relawan Midji-Didi (Remidi) yang juga Ketua Persatuan Orang Melayu, Agus Setiadi…

15 hours ago