Categories: Sport

PBSI Bantah Atlet dan Ofisial Indonesia Di-banned Pemerintah Denmark

KalbarOnline.com – Atlet pelatnas PBSI bakal vakum turnamen lebih lama lagi. Sebab, Indonesia telah memutuskan mundur dari Piala Thomas & Uber serta Denmark Open 2020 I dan II.

Selain itu, mereka belum memastikan apakah akan tetap mengikuti Asia Open 2020 I dan II atau tidak.

Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti menyatakan, keputusan tersebut diambil karena berbagai pertimbangan. Dia menampik bahwa atlet dan ofisial Indonesia di-banned oleh pemerintah Denmark.

Karena kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat, beberapa negara memang melarang WNI untuk masuk. Namun, kontingen Indonesia mendapat dispensasi dari BWF karena turnamen tersebut bersifat undangan.

  • Baca Juga: Indonesia Batalkan Pencalonan Jadi Tuan Rumah Tiga Ajang Bergengsi

’’Tapi, kami berpikir panjang. Tidak ada jaminan dari BWF jika ada yang terpapar bagaimana tanggung jawabnya. Apakah ikut BWF, penyelenggara, atau negara yang bersangkutan. Belum ada jawaban dan belum ada protokol soal itu,’’ kata Susy.

Susy menambahkan, meski mundur dari Denmark Open 2020, Indonesia tetap bisa tampil pada World Tour Finals nanti. Selain Piala Thomas & Uber dan Denmark Open, tahun ini BWF menyisakan dua agenda lagi. Yakni, Asia Open 2020 pada 10–22 November dan World Tour Finals pada 25–29 November.

’’Mungkin hanya kehilangan poin saja. Tidak sampai didiskualifikasi dari World Tour Finals 2020. Ini pertimbangan kami karena keselamatan dan kesehatan yang utama’’ jelasnya.

Dengan berbagai macam penundaan dan pembatalan pertandingan, PBSI pun memiliki opsi untuk mengosongkan jadwal hingga akhir tahun. Artinya, mereka bisa saja vakum pada turnamen sepanjang sisa 2020 ini.

’’Kemungkinan bisa saja itu terjadi. Misal kalau jadi atlet, dengan kondisi begini, apakah masih mau berangkat? Saya rasa tidak. Kami melihat secara luas tentang risiko yang terjadi,’’ tuturnya.

Lalu, apa yang akan dilakukan PBSI selanjutnya? Meski tanpa turnamen internasional, mereka tetap bisa berkegiatan di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta.

Mereka sudah menggelar home tournament dan Thomas dan Uber Cup Simulation. Selanjutnya, mereka bisa saja menggelar turnamen internal. Yang masih dalam tahap perundingan adalah simulasi Piala Sudirman.

’’Dengan banyak yang mundur, kami berharap BWF lebih bijak dan tidak memaksakan diri. Karena tugas kami kan tidak hanya untuk Thomas dan Uber saja,’’ imbuh Susy.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Transisi PAUD Menyenangkan, Windy Bacakan Dongeng hingga Ajak Anak di Pontianak Sarapan Sehat

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…

3 hours ago

Sutarmidji Siap Turun Tangan Tata Kawasan Sungai Jawi

KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…

3 hours ago

Debut Solo Irene Red Velvet Begitu Dinantikan, Ternyata Ini Alasannya

KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…

4 hours ago

Inilah Penampakan Mobil Mewah Veddriq Leonardo, Hadiah dari Oesman Sapta

KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…

4 hours ago

Mengenal Bulking dan Cara Menerapkannya untuk Orang Kurus

KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…

4 hours ago

Devy Harinda Buka Lomba Senam Kreasi HUT ke-53 Korpri 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…

5 hours ago