Setiap kita kedinginan, otomatis kulit akan terasa menebal, bullu-bulu di kulit berdiri, dan pori-pori semakin melebar dan terlihat jelas. Kita menamakan fenomena ini dengan merinding (goosebumps). Sebenarnya merinding tidak hanya terjadi saat kita kedinginan loh! Ada beberapa penyebab kita merinding.
Selain saat kedinginan, kita juga bisa merinding saat mengalami emosi yang kuat, seperti ketakutan, syok, kecemasan, bahkan saat gairah seksual tinggi. Sebagian orang juga merinding ketika kita tiba-tiba mendapatkan inspirasi.
Sekadar pengetahuan, artikel berikut ini menjelaskan alasan ilmiah di balik fenomena merinding yang kerap kita alami. Menarik kan? Yuk, baca sampai selesai!
Kalau Kamu penasaran dengan fenomena mengapa manusia merinding, artinya Kamu bukan orang pertama yang melakukannya. Charles Darwin, si penemu teori evolusi pun ternyata pernah mempelajari hal ini. Sampai sekarang pun, tidak sedikit ilmuwan dan peneliti yang mempelajari fenomena ini.
Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan dari Universitas Harvard telah menemukan alasannya. Namun sebelumnya Kamu perlu tahu apa yang terjadi pada tubuh saat kita merinding. Fenomena merinding ini terjadi ketika otot kecil yang terletak di dasar setiap folikel rambut berkontraksi, menyebabkan rambut berdiri tegak. Tetapi apa yang sebenarnya menyebabkan respons tubuh yang tidak disengaja ini dan apakah memiliki tujuan khusus?
Dalam istilah medis, merinding disebut piloereksi. Sebenarnya merinding ini tidak memiliki fungsi menguntungkan pada manusia, Berbeda dengan hewan. Para ilmuwan mengatakan, hewan berbulu memiliki alasan khusus untuk merinding.
Pada hewan, rambut berdiri tegak sebagai pertahanan terhadap dingin. Merinding juga muncul selama situasi pertarungan atau melarikan diri dari musuh. Saat hewan menemukan dirinya dalam bahaya, mantel bulunya terangkat menciptakan visual hewan yang lebih besar dan dapat menakuti predator. Ini sering kita jumpai pada kucing yang bertemu musuhnya.
Nah, manusia tidak memiliki cukup rambut tubuh untuk merinding sehingga memiliki efek seperti itu. Rambut-rambut di kulit manusia apabila merinding juga tidak akan menakuti lawan kita. Merinding pada manusia hanyalah respons yang tidak disengaja terhadap lonjakan hormon yang disebabkan oleh perubahan suhu atau emosi.
Nah, ternyata merinding itu terjadi saat kita stres. Orang-orang cenderung merinding selama situasi emosional, seperti berjalan sendiri di kegelapan, berdiri di podium mendengarkan lagu kebangsaan setelah menang dalam olahraga, atau bahkan hanya menonton film horor di televisi.
Semua itu adalah situasi tidak normal yang memicu pelepasan hormon stres yang disebut adrenalin, di bawah sadar. Adrenalin diproduksi di dalam dua kelenjar kecil seperti kacang yang berada di atas ginjal.
Fungsi adrenalin ini tidak hanya menyebabkan kontraksi otot kulit, tetapi juga mempengaruhi banyak reaksi tubuh lainnya.Adrenalin dilepaskan saat kita merasa kedinginan atau takut, tetapi juga saat kita sedang stres dan merasakan emosi yang kuat, seperti marah atau gembira.
Tanda-tanda pelepasan adrenalin lainnya adalah keluarnya air mata, telapak tangan berkeringat, tangan gemetar, tekanan darah meningkat, jantung berdebar kencang, atau perasaan seperti kupu-kupu berterbangan di perut.
Ilmuwan Harvard menemukan alasan di balik merinding ini lebih jauh lagi. Jenis sel yang menyebabkan merinding ternyata juga penting untuk mengatur sel induk yang meregenerasi folikel rambut dan rambut.
Di bawah kulit, otot yang berkontraksi untuk membuat merinding diperlukan untuk menjembatani koneksi saraf simpatis ke sel induk folikel rambut. Saraf simpatis bereaksi terhadap dingin dengan mengontrak otot dan menyebabkan merinding dalam jangka pendek. Dengan mendorong aktivasi sel induk folikel rambut, akan memicu pertumbuhan rambut baru dalam jangka panjang.
Nah, Geng Sehat, ternyata merinding itu tidak sesederhana yang kita bayangkan ya! Tubuh kita sudah didesain untuk memberikan respons yang berbeda-beda untuk setiap emosi yang kita alami.
Referensi:
Health.clevelandclinic.org. Why Do You Get Goosebumps?
Sciencetificamerican.com. Why do humans get goosebumps
Scitechdaily.com. Charles Darwin Investigated Goosebumps – Now Harvard Scientists Discover the Real Reason Behind Them
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…