KalbarOnline.com – Kementerian Pertahanan Tiongkok mengecam laporan Amerika Serikat tentang ambisi militer negara itu. Tiongkok lantas menuding balik AS dengan mengatakan militer AS yang menjadi ancaman terbesar bagi tatanan internasional dan perdamaian dunia.
Pernyataan itu menyusul rilis 2 September lalu dari laporan tahunan Departemen Pertahanan AS kepada Kongres tentang perkembangan dan tujuan militer Tiongkok. Isinya Tiongkok disebut memiliki implikasi serius bagi kepentingan nasional AS dan keamanan tatanan berbasis aturan internasional.
Baca juga: Hubungan Memanas, 92 Persen Perusahaan AS Ogah Hengkang dari Tiongkok
Juru bicara Kementerian Tiongkok, Kolonel Wu Qian menyebut laporan itu sebagai distorsi yang ceroboh pada Tiongkok dan hubungan antara Tentara Pembebasan Rakyat serta 1,4 miliar penduduk. Menurutnya justru AS yang menjadi ancaman.
“Bukti bertahun-tahun menunjukkan bahwa AS yang menjadi pusat kerusuhan regional, pelanggar tatanan internasional, dan perusak perdamaian dunia,” katanya seperti dilansir dari Bussiness Standard, Senin (14/9).
“Tindakan AS di Irak, Syria, Libya dan negara-negara lain selama dua dekade terakhir telah mengakibatkan kematian lebih dari 800 ribu orang dan jutaan orang mengungsi,” tambah Qian.
Qian menyesalkan AS dan meminta AS semestinya introspeksi. “AS malah mengeluarkan laporan yang membuat komentar palsu tentang pertahanan dan konstruksi militer Tiongkok,” katanya.
Dia meminta AS untuk melihat pertahanan nasional dan konstruksi militer Tiongkok secara objektif dan rasional. Dan, berhenti membuat pernyataan tudingan.
“Berhenti membuat pernyataan palsu dan laporan terkait, dan mengambil sikap untuk menjaga perkembangan yang sehat dari hubungan militer bilateral,” katanya.
Laporan Departemen Pertahanan AS memeriksa kemampuan teknis PLA Tiongkok, doktrin dan tujuan akhir dari pembangunan militer Tiongkok. Sebagian besar laporan itu dikhususkan untuk menganalisis strategi Tiongkok terhadap Taiwan, sekutu AS yang dianggap Tiongkok sebagai bagian dari wilayahnya.
Laporan tahunan itu muncul ketika hubungan antara Beijing dan Washington telah mencapai titik terpanas. Keduanya tegang dalam hubungan perdagangan, teknologi, Taiwan, hak asasi manusia, dan Laut China Selatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…