Categories: Nasional

Kematian Akibat Covid-19 Indonesia Lebih Tinggi dari Rata-rata Dunia

KalbarOnline.com – Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia lebih tinggi dari rata-rata dunia. Bahkan dalam sepekan terakhir, angkanya naik lagi 2,2 persen. Ada 5 provinsi yang menunjukkan tren kenaikan angka kematian. Dan, jika dilihat dari persentase total, kasus kematian tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur.

Data itu diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Dilihat persentase kematian tertinggi, Jawa Timur mencatat persentase kematian 7,25 persen.

  • Baca juga: Waspada Berkunjung ke 23 Wilayah yang Masih jadi Zona Merah Covid-19

“Perlu kami sampaikan sebagai pembanding, Indonesia rata-rata persentase kematian 4,1 persen dan dunia 3,16 persen,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (15/9).

Untuk daerah, Jawa Tengah di bawah Jatim dengan persentase kematian 6,45 persen. Bengkulu 6,44 persen, Sumatera Selatan 5,94 persen, dan Nusa Tenggara Barat 5,89 persen.

“Perlu jadi perhatian dari provinsi yang kami sebut agar betul-betul dapat menekan angka kematiannya sehingga paling tidak sama dengan angka nasional atau lebih rendah lagi. Karena beberapa daerah di Indonesia bisa menekan angka kematian di bawah angka rata-rata nasional,” katanya.

Sementara ada 5 provinsi juga yang mencatat angka kenaikan kasus kematian dalam sepekan terakhir. Pertama yakni Sumatera Barat sebesar 150 persen dari 4 orang menjadi 10 jiwa. Kedua, Bali naik 72,5 persen, dari 40 menjadi 69 jiwa. Ketiga adalah Riau 35,5 persen yakni dari 17 menjadi 23 jiwa. Sedangkan keempat DKI Jakarta naik 28,6 persen dari 91 menjadi 117 jiwa. Kelima adalah Jawa Timur naik 11,2 persen dari 196 menjadi 218.

“Kami mohon perhatian kepada pengelola Pemda dari 5 provinsi ini,” tegas Prof Wiku.

Sementata jika dilihat dari sisi kota dengan laju kematian tertinggi yakni Surabaya dengan jumlah 35,96 per 100 ribu penduduk. Kedua, Semarang dgn 31,71 per 100 ribu penduduk. Ketiga, Jakarta Pusat 29,78 per 100 ribu penduduk. Keempat, Manado 23,03 per 100 ribu penduduk. Dan kelima, Mataram 22,98 per 100 ribu penduduk.

Dia meminta agar semua masyarakat ikut berhati-agar melihat angka kematian tersebut agar tak menimbulkan korban lagi ke depan. Protokol kesehatan adalah kunci utama.

“Kami berpesan bahwa angka kematian ini mohon betul-betul ditekan, mari kita jaga keselamatan rakyat Indonesia dengan jalankan protokol kesehatan dengan ketat agar angka ini di kemudian hari selalu menurun dan kondisinya membaik,” tutupnya.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

12 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

13 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

14 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

14 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

14 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

14 hours ago