Categories: Internasional

Konflik Memanas, Perusahaan AS Galau Bertahan atau Pergi dari Tiongkok

KalbarOnline.com – Sejumlah perusahaan Amerika Serikat dilaporkan bimbang terkait situasi memanas antara AS dan Tiongkok. Perusahaan di bidang farmasi dan bioteknologi khususnya sedang bingung mempertimbangkan untuk menjalankan bisnis di Tiongkok karena khawatir. Mereka mengkhawatirkan dampak geopolitik terhadap aturan dan regulasi.

Di Hongkong, kekhawatiran lebih tajam. Sebuah survei baru-baru ini oleh AmCham terhadap anggotanya menunjukkan bahwa 40 persen meninggalkan Hongkong sebagai tanggapan atas undang-undang keamanan baru Tiongkok. Undang-undang itu dikombinasikan dengan penanganan wabah Covid-19 di Tiongkok (penduduk Wuhan tidak diizinkan bepergian di dalam negeri Tiongkok tetapi diizinkan melakukan perjalanan internasional).

  • Baca juga: Hubungan Memanas, 92 Persen Perusahaan AS Ogah Hengkang dari Tiongkok

“Tiongkok mewakili sebagian besar populasi dunia. Maka membutuhkan obat-obatan, dan AS adalah pemimpin dalam memproduksi obat. Kami, pada gilirannya, membutuhkan seperangkat pedoman yang jelas untuk mengatasi kendala tersebut,” kata praktisi perusahaan biotek yang juga Ketua BIO Jeremy Levin, D.Phil., mengatakan kepada BioSpace.

Dengan kedua negara berselisih aturan dan regulasi bisnis berpengaruh. Para pemimpin bioteknologi bingung untuk memahami cara bekerja di Tiongkok.

“Ekonomi Tiongkok sedang berkembang pesat meski ada Covid-19,” kata Levin.

Bursa Efek Hongkong (SEHK) dijelaskan memiliki mekanisme yakni perusahaan tanpa pendapatan dapat menambah modal di bursa tersebut. Bursa Efek Shanghai sebaliknya mengharuskan perusahaan yang terdaftar menghasilkan pendapatan. Akibatnya, SEHK menjadi jalan penting bagi perusahaan-perusahaan Amerika untuk meningkatkan modal di Tiongkok.

“Industri memahami peran luar biasa dari biotek di Tiongkok. Kami memiliki kesempatan untuk menghasilkan obat-obatan baru dan mengeksplorasi bagaimana memberikannya ke Tiongkok dalam kondisi yang tepat di tengah pandemi,” kata Levin.

Menurutnya, Tiongkok dapat menjadi tempat yang sangat baik untuk melakukan uji klinis, karena tingginya jumlah pasien yang belum pernah menggunakan pengobatan dan ketersediaan dokter serta fasilitas medis yang ingin berpartisipasi. Kondisi itu membuat pendaftaran dan penyelesaian uji klinis lebih cepat dibanding negara Barat.

Sementara itu, Presiden Donald Trump pada Agustus menandatangani perintah eksekutif untuk memperbaiki manajemen persediaan medis untuk Amerika. AS ingin memastikan negaranya tidak pernah bergantung pada negara asing untuk persediaan tersebut.

Di sisi lain, Presiden Tiongkok Xi Jinping tidak senang dengan keputusan itu. Sebuah laporan baru-baru ini di South China Morning Post mengatakan Xi memperingatkan rekan senegaranya untuk bersiap menghadapi tantangan eksternal dalam jangka panjang.

Perusahaan di bidang bioteknologi galau. “Terlepas dari tantangan tersebut, Tiongkok tetap menjadi tempat yang baik bagi perusahaan biofarmasi AS untuk investasi dan bermitra. Tapi, tetap masuklah dengan mata terbuka lebar, dan ikuti aturan,” tandas Levin.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

23 minutes ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

27 minutes ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

28 minutes ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

28 minutes ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

29 minutes ago

Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…

44 minutes ago