Munzalan Jadi Klaster Baru Pasca Ditemukan Empat Kasus Konfirmasi
KalbarOnline, Pontianak – Kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar kembali bertambah. Di mana per tanggal 16 September 2020, Kalbar mendapat 19 tambahan kasus konfirmasi baru. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat diwawancarai wartawan di Pontianak, Rabu (16/9/2020).
Empat dari 19 kasus konfirmasi baru ini ditetapkan sebagai klaster baru. Yakni klaster Munzalan.
“Ada satu klaster baru. Klaster Munzalan, karena perjalanan ibadah seperti ke Aceh dan sebagainya,” ujar Sutarmidji.
Menurutnya hal ini harus menjadi perhatian. Sebab, keterjangkitan Covid-19 saat ini sudah berdasarkan klaster-klaster.
“Kemudian ada klaster akibat tak percaya Covid, ini fatal. Tak percaya protokol Covid dan sebagainya, ini yang bahaya, kalau dia tak percaya tak apa, tapi kasihan yang lain, begitu dia kena tetap saja urusannya pemerintah, rumah sakit dan sebagainya. Saya minta jangan remehkan Covid, kalau tak percaya pergi ke rumah sakit lihat orang yang terpapar. Saya sarankan untuk sekarang jangan dulu pergi ke Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah kalau tak perlu. Kenapa? Rata-rata yang terpapar dari sana jumlah virus dalam swabnya antara 11 juta sampai 19 juta copies virus. Satu copies virus ada 225 virus,” tukasnya.
“Jangan juga ada Bupati atau Kepala daerah beranggapan 10 hari diisolasi sembuh. Gak bisa. Hasil PCR kita menunjukkan mereka yang terpapar dari Jawa dan sebagainya, rata-rata hari ke-14 virus yang ada di swab dia masih ada tujuh juta. Sekarang kalau kita nyatakan sembuh maka dia bisa jadi penyebar virus. Tujuh juta itu masih sangat bahaya. Rata-rata yang terpapar dari Jawa dan sebagainya itu sembuhnya kurang lebih 24-26 hari. Kalau transmisi lokal antara 10-14 hari itupun kalau imunitasnya bagus dan tidak ada penyakit bawaan,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson menjelaskan, empat dari lima kasus konfirmasi baru di Pontianak merupakan klaster baru. Yakni klaster Munzalan.
“Ini klaster Munzalan di Sungai Raya Dalam. Ini sebenarnya antara transmisi lokal atau memang salah satu ketuanya ini melakukan perjalanan ke Aceh atau keluar Kalbar. Kemungkinan dapat dari sana kemudian menyebarkan ke warga di klaster Munzalan ini. Jadi di klaster Munzalan ada empat orang,” terangnya.
Kemudian dijelaskan Harisson, satu orang dari klaster Munzalan ini pernah dirawat di salah satu rumah sakit. Yang bersangkutan, kata dia, mengalami demam, batuk dan kehilangan penciuman.
“Dirawat, kemudian kita ambil swabnya. Karena kehilangan penciuman ini, maka petugas Puskesmas langsung melakukan tracing terhadap kontak-kontaknya. Ternyata ada juga yang demam, batuk, pilek dan kehilangan penciuman. Mereka lalu di-swab. Jadi tiga lainnya ini merupakan kontak dari satu kasus yang dirawat di rumah sakit itu. Petugas juga mencurigai karena satu kasus dari klaster Munzalan yang dirawat di rumah sakit ini berkeliling seperti ke Aceh dan sebagainya dalam rangka silaturahmi dengan kelompok keagamaan lain,” tandasnya.
Dengan demikian sampai dengan 16 September 2020, di Kalbar terdapat 803 kasus konfirmasi, di mana 666 kasus dinyatakan sembuh atau sekitar 82,93 persen dan tujuh kasus meninggal dunia. (Fai)
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…