KalbarOnline.com – Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim, mengklaim bahwa dirinya telah mendapatkan dukungan yang kuat dan meyakinkan dari anggota Parlemen (MP) untuk membentuk pemerintahan baru. Yang dimaksud adalah menggantikan pemerintahan Perikatan Nasional (PN) yang berkuasa.
Dengan kata lain, dalam jumpa pers Rabu (23/9), Anwar Ibrahim memiliki mayoritas suara membentuk pemerintahan baru Malaysia sekaligus menggantikan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yasin. Bisa diartikan Anwar Ibrahim menduduki kursi Perdana Menteri.
Anwar juga mengatakan bahwa dirinya telah menerima persetujuan untuk melakukan audiensi dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Selasa (22/9). Hanya saja audiensi ditunda setelah Yang Mulia harus ke National Heart Institute untuk menjalani perawatan.
“Alhamdulillah, saya telah mengumpulkan dukungan yang kuat dan meyakinkan dari anggota parlemen untuk saya sampaikan kepada Yang di-Pertuan Agong,” sebut Anwar Ibrahim seperti dilansir Bernama.
“Dukungan yang kuat dan meyakinkan ini berarti, pada saat ini, pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah jatuh,” imbuh Anwar Ibrahim.
Tanpa menyebutkan jumlah anggota parlemen yang diklaim mendukungnya, Anwar Ibrahim yang juga Pemimpin Oposisi, mengatakan bahwa mereka sebagian besar adalah warga Melayu dan Muslim. Anwar mengatakan semua detail dan langkah selanjutnya akan terungkap setelah audiensi dengan Raja.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan akan dibentuk koalisi baru untuk menggantikan PN, Anwar memberikan jawaban. “Tentu akan ada koalisi baru dengan mitra baru. Dengan dukungan mereka, kami akan membahas pengaturan dan kesepakatan baru. Kami ingin membentuk pemerintahan yang kuat dan menolak segala bentuk ketidakadilan,” jelas Anwar Ibrahim.
Terkait kemungkinan menjalin kerja sama dengan Muhyiddin untuk membentuk koalisi baru, anggota parlemen Port Dickson mengatakan dia menyambut baik jika yang terakhir bersedia bekerja sama dan bergabung dengannya. “Saya tidak punya masalah pribadi dengannya. Kesediaannya untuk bekerja sama akan membantu memastikan perubahan damai dan transisi yang tepat, yaitu jika dia siap untuk melayani dalam posisi apa pun yang dianggap cocok,” katanya.
Sementara itu, terkait bergabungnya Mahathir Mohamad, Anwar mengatakan sejauh ini belum ada yang mendukungnya. Anwar juga menekankan bahwa pengumumannya hari ini tidak ada hubungannya dengan pemilihan negara bagian Sabah yang sedang berlangsung.
“Pemilihan negara bagian Sabah adalah pemilihan yang sedang berlangsung. Ini tidak ada hubungannya dengan pengumuman saya. Saya membuat pengumuman ini setelah mendapatkan jumlah (dukungan) yang tak terbantahkan dan setelah mengirim surat kepada Raja. Faktanya, (Wan) Azizah dan saya sudah menerima persetujuan untuk bertemu dengan Yang Mulia kemarin,” pungkas Anwar Ibrahim.
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…