Kolesterol adalah suatu senyawa yang berperan dalam berbagai kegiatan penting dalam tubuh, antara lain sebagai pembentuk dari membran bagi sel-sel yang ada di dalam tubuh. Kolesterol juga berperan sebagai prekursor bagi proses sintesis vitamin D, hormon-hormon steroid seperti kortisol dan androgen, serta hormon-hormon reproduksi seperti estrogen, progesteron, dan testosteron.
Selain itu, kolesterol berperan dalam pembentukan garam empedu, di mana garam empedu ini akan memfasilitasi penyerapan vitamin-vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Meskipun demikian, kadar kolesterol yang berlebihan terutama di dalam peredaran darah justru akan menimbulkan masalah-masalah kesehatan.
Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah sendiri biasanya dilakukan dengan mengecek kadar kolesterol total, kadar LDL (low density lipoprotein atau kolesterol ‘jahat’), kadar HDL (high density lipoprotein atau kolesterol ‘baik’), dan trigliserida.
Sebagai seorang tenaga kesehatan, saya banyak berinteraksi dengan pasien-pasien dengan kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, atau biasa disebut kondisi hiperkolesterolemia.
Berikut adalah lima penyakit yang sering terjadi sebagai akibat dari tingginya kadar kolesterol dalam darah.
Stroke adalah suatu kondisi di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah di otak, atau terjadi perdarahan karena pecahnya pembuluh darah di otak. Tanda dan gejala stroke antara lain nyeri kepala hebat, kelemahan bagian tubuh, rasa kebas, gangguan penglihatan, bicara terbata-bata, serta kesulitan berjalan dan berbicara.
Kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah akan menyebabkan penumpukan di dinding pembuluh darah arteri, atau biasa disebut dengan plak. Penumpukan ini lama-kelamaan akan semakin menebal dan menyebabkan penebalan dinding arteri, proses ini disebut dengan aterosklerosis.
Aterosklerosis akan menyebabkan diameter arteri menjadi semakin sempit, sehingga darah yang mengandung oksigen sebagai ‘makanan’ bagi sel-sel otak tidak dapat mengalir dengan lancar. Jika penyumbatan ini bersifat penuh, maka darah sama sekali tidak dapat masuk ke otak, dan menyebabkan stroke.
Pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah yang ada di jantung, bertugas mensuplai oksigen bagi otot jantung agar tetap berkontraksi. Jika terjadi aterosklerosis di pembuluh darah koroner, maka asupan oksigen bagi otot jantung akan terganggu. Hal ini akan berakibat pada terjadinya angina (nyeri dada) ataupun serangan jantung (heart attack) jika sumbatan bersifat penuh atau menutupi seluruh diameter arteri.
Masih berhubungan dengan terbentuknya plak, hipertensi juga dapat terjadi pada pasien dengan kadar kolesterol yang tinggi. Hal ini disebabkan karena plak yang terbentuk, beserta dengan kadar kalsium yang tinggi dalam darah, membuat arteri menjadi semakin tebal dan sempit.
Akibatnya, jantung harus memberikan dorongan yang lebih besar agar darah dapat melewati pembuluh darah yang menebal dan menyempit tersebut. Hal ini menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat. Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini juga menjadi faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh seperti serangan jantung.
Pada pasien dengan diabetes melitus, kadar gula yang tinggi dalam darah membuat kolesterol, terutama LDL, menjadi lebih mudah menempel di dinding pembuluh darah arteri dan dengan demikian lebih mudah juga untuk merusak arteri melalui terbentuknya plak atau aterosklerosis tadi. Sehingga risiko pasien untuk mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah akan semakin meningkat.
Penyakit vaskular perifer (peripheral vascular disease) adalah kondisi di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah di luar pembuluh darah otak dan jantung. Biasanya hal ini terjadi di daerah kaki. Penyumbatan yang terjadi akibat plak karena kolesterol membuat pembuluh darah di kaki tidak mendapat asupan darah yang cukup.
Gejala yang biasa terjadi antara lain rasa nyeri dan kram di daerah panggul, paha, atau betis setelah melakukan aktivitas seperti berjalan atau naik tangga. Selain itu kaki dapat terasa lemah atau kebas.
Geng Sehat, itu dia lima penyakit yang berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah memang terutama berkaitan dengan panyakit jantung dan pembuluh darah atau cardiovascular disease.
Untuk mencegah hal tersebut, tentunya Geng Sehat wajib mengontrol kadar kolesterol melalui gaya hidup yang sehat seperti diet seimbang dan olahraga teratur. Tak ada salahnya juga melakukan pemeriksaan berkala seperti medical check up untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah.
Jika Geng Sehat memang sudah didiagnosis mengalami hiperkolesterolemia dan harus mengonsumsi obat, usahakan dengan sangat untuk mengonsumsi obat dengan teratur agar dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi penyakit. Salam sehat!
Referensi:
Diseases Linked to High Cholesterol, WebMD, 2019.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…