KalbarOnline.com – PBSI sudah mengajukan penundaan jadwal musyawarah nasional (munas) ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat. Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto menuturkan, penundaan dilakukan karena kasus korona masih tinggi.
Jadi, PBSI tidak bisa menyelenggarakan munas secara langsung.
Ya, jika munas tetap dilangsungkan dengan jadwal awal pada Oktober, tentu cukup berbahaya. Sebab, peserta datang dari seluruh pengprov PBSI se-Indonesia yang berjumlah 34.
”PBSI secara resmi sudah minta pengunduran waktu enam bulan ke depan ya,” katanya kepada Jawa Pos. Namun, pria yang akrab disapa Budi itu menyebut belum mendapat balasan dari KONI.
Melihat kondisi saat ini, Ketua Umum PBSI Jawa Timur Oei Wijanarko Adi Mulya juga setuju jika munas ditunda. ”Secara pribadi kok kurang berani mengadakan munas di saat pandemi yang booming. Bisa jadi bencana untuk PBSI yang mengikuti munas nanti,” tuturnya.
”Munas harus aman bagi semua peserta,” tegas Wijanarko.
Selain untuk memilih calon pengganti Wiranto, munas diadakan untuk membawa perubahan pada komposisi pengurus di tubuh PBSI. Pergantian pengurus biasanya berpengaruh pada komposisi pelatih dan atlet di pelatnas.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…