Categories: Internasional

Amerika Serikat Incar Pelajar Tiongkok Terkait Pencurian Teknologi

KalbarOnline.com – Amerika Serikat menargetkan mengambil tindakan tegas pada sekitar satu persen dari 400.000 pelajar asal Tiongkok di AS terkait upaya untuk mengumpulkan informasi teknologi AS dan informasi lainnya. Atau dengan kata lain terkait pencurian teknologi.

Wakil Penasihat Keamanan Gedung Putih, Matthew Pottinger, yang telah menjadi salah satu sosok utama dalam perkembangan kebijakan Presiden Donald Trump terhadap Tiongkok, mengatakan AS tetap menyambut kedatangan pelajar asal Tiongkok. Namun, AS bakal melakukan skrining yang ketat terhadap para pelajar Tiongkok di AS yang dicurigai telah melakukan upaya pencurian teknologi.

  • Baca juga: Tensi Meninggi, 2 Perusahaan Internet Tiongkok Pilih Hengkang dari AS

“Ini adalah pendekatan yang akurat,” sebut Pottinger dalam suatu acara virtual yang diselenggarakan oleh Ronald Reagan Institute.

Pottinger merujuk pada kebijakan pemerintah yang menolak mengeluarkan visa pelajar bagi para warga negara Tiongkok yang dianggap mengancam keamanan AS.

“Presiden Trump telah mengambil langkah untuk menargetkan kira-kira satu persen dari jumlah besar pelajar Tiongkok di AS. Target adalah para periset Tiongkok yang terhubung dengan militer, yang dalam beberapa kasus berada di AS dengan alasan palsu atau bahkan identitas palsu,” beber Pottinger.

“Kasus-kasus lainnya melibatkan individu-individu yang telah datang ke AS untuk mendapatkan akses pada teknologi yang akan berguna bagi kemajuan militer Tiongkok atau terhadap rakyat mereka sendiri,” imbuh Pottinger.

Pottinger menjelaskan bahwa mayoritas pelajar Tiongkok di AS adalah yang senang berada di Negeri Paman Sam dan banyak yang akan menetap dan memulai bisnis yang luar biasa.

Tindakan AS terhadap para pelajar Tiongkok dilakukan saat hubungan antara kedua negara jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade. Dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu telah bentrok dalam serangkaian masalah, mulai dari perdagangan, hak asasi manusia, soal Hongkong, dan virus Korona.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah mencabut visa bagi 1.000 lebih pelajar dan peneliti Tiongkok yang dianggap menimbulkan risiko keamanan. Terkait hal itu, Tiongkok menyebutnya sebagai tindakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Ini Rincian Dugaan Aliran Uang Korupsi Erry ke Ria Norsan, Termasuk Untuk Membeli Karpet Masjid Agung Al-Falah Mempawah

KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…

14 minutes ago

Momen Bang Didi Temui Pedagang Sembari Belanja Sayur di Pasar Pagi Putussibau

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…

18 minutes ago

Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…

18 minutes ago

Silaturahmi dengan Paguyuban Jawa Kapuas Hulu, Bang Didi Diminta Perbaiki Infrastruktur

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…

18 minutes ago

Syarief Abdullah Tegaskan Timses Midji-Didi Tak Level Gunakan Kampanye Hitam

KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…

20 minutes ago

Di Electricity Connect 2024, PLN Galang Kolaborasi Global Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…

34 minutes ago