Categories: HeadlinesPontianak

Ramli Rama Sebut Kehadiran Perusahaan Sawit Belum Berdampak Pada Kesejahteraan Masyarakat Kalbar

Ramli Rama Sebut Kehadiran Perusahaan Sawit Belum Berdampak Pada Kesejahteraan Masyarakat Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Anggota Komisi II DPRD Kalbar, Ramli Rama menyebut kehadiran perusahaan swasta perkebunan sawit sudah melenceng dari tujuan awal. Kehadiran perusahaan perkebunan sawit menurutnya belum memberikan dampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat, justru malah sebaliknya. Tak jarang timbul gejolak sosial yang tak berkesudahan.

“Sebenarnya niat untuk membuat perkebunan sawit yang bermitra terhadap masyarakat itu adalah untuk meningkatkan penghasilan (masyarakat sekitar perkebunan) tapi kenyataannya beda. Salah satu yang lebih baik di awal-awal gencarnya perkebunan itu yakni pada saat hadirnya PT Perkebunan Nusantara. Petani dilibatkan dan mendapatkan areal lahan dua hektar. Jelas,” ujarnya saat diwawancarai belum lama ini.

Menurut pria yang karib disapa Gamok ini, hal tersebut terjadi lantaran perusahaan swasta perkebunan sawit yang saat ini berkembang pesat, tidak komitmen terhadap perjanjian pembagian lahan oleh perusahaan kepada masyarakat petani plasma. Masyarakat hanya diberikan janji-janji di saat awal pembukaan lahan.

“Masyarakat dijanjikan sekian tahun dibagi. Kenyataan tidak,” ucapnya.

Seharusnya, kata Politisi PDI Perjuangan dapil Landak ini, kehadiran perkebunan sawit dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perusahaan menjadi lebih baik dan meningkat.

“Kenyataannya tidak,” ketusnya.

Untuk itu dirinya meminta pemerintah melakukan evaluasi sedini mungkin agar kehadiran perusahaan benar-benar membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ke depan, lanjut dia, pemerintah maupun perusahaan ini harus duduk bersama dengan masyarakat yang diberi kesempatan menerima lahan plasma.

Terlebih lagi saat ini harga tandan buah sawit (TBS) sudah mulai membaik. Berkisar di angka Rp1.700 sampai Rp1.800. Seharusnya, tegas dia, masyarakat sudah menuju kesejahteraan.

“Tapi kenyataan tidak. Banyak sawit terlantar. Buat apa areal sawit yang luas sekarang ini banyak, tapi produksi kurang. Sebaiknya perusahaan yang ada, kebun yang ada, lahan petani yang sudah ada ini sebaiknya diperbaiki pengelolaannya, jangan lagi menambah areal. Jangan nanti menimbulkan persoalan dan gejolak sosial baru,” tandasnya.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

8 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

9 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

10 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

10 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

10 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

10 hours ago