Categories: Nasional

Luhut Minta BPPT dan Bio Farma Segera Produksi PCR dan Rapid Test Kit

KalbarOnline.com – Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan minta agar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Bio Farma segera memproduksi alat PCR dan rapid test kit untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan dalam negeri.

“Sekarang kita lihat BPPT dan Bio Farma untuk menyusun list apa saja yang dibutuhkan dan impor produk apa saja yang kita batasi,” ujarnya dalam keteranganya, Sabtu (3/10).

Menko Luhut menegaskan agar kapasitas produksi domestik dapat terserap terlebih dahulu dan juga dapat melakukan impor bila produksi dalam negeri tidak mencukupi. “Oleh karena itu nanti BUMN kita dorong untuk membantu investasi dalam bidang ini,” ucapnya.

Disamping itu, dirinya juga meminta agar Menperin Agus Gumiwang turut mendorong agar industri industri dalam negeri bisa masuk di sektor farmasi. Secara teknis, kata dia, menyebutkan alat tes PCR Bio Farma sudah bisa produksi 1,5 juta dan bisa naik 3,5 juta per bulan.

“Tapi yang betul-betul mesti diperhatikan adalah stok reagennya. Reagen ini saya minta Pak Honesti (Dirut Bio Farma) untuk juga produksi dalam negeri. Produksi dalam negeri masih terbatas, sekarang bagaimana kita tingkatkan kapasitas itu,” tegasnya.

Reagen ini diperlukan untuk ekstraksi yang digunakan dalam pengecekan spesimen. Reagen berisi sejumlah senyawa kimia untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit COVID-19.

Menanggapi hal itu, Kepala BPPT Hammam Riza menyebutkan bahwa tim gugus tugas BPPT untuk riset inovasi Covid-19 telah siap memproduksi beberapa produk penilaian secara massal. “Beberapa produk yang digunakan untuk screening seperti tes rapid telah dapat diproduksi secara massal,” tambahnya.

Bekerja sama dengan PT Prodia, PT Tempo Scan Pasific dan PT Padma , menurutnya, BPPT telah mampu meningkatkan produksi tes rapid hingga lebih dari 2 juta alat per bulan. “Bila kita ingin memenuhi kebutuhan yang proyeksinya 6 juta per bulan dengan asumsi 200 tes per hari kali 30 hari,” urainya.

Lebih jauh, Hammam juga menjelaskan bahwa BPPT telah berhasil membuat alat tes PCR. BPPT dan Bio Farma menurut Hammam telah mampu produksi alat PCR kapasitas 1.5 juta per bulan.

“Alat PCR kit yang kita awali bersama pada Bulan Maret bersama dengan startup biomolekuler milik Bio Farma sekarang berhasil memasuki generasi yang kedua dengan menggunakan metode multiplex berbeda dengan simulfex karena tingkat akurasi dan kecepatannya,” jelasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Peringatan Hari Guru Nasional 2024, CMI Berikan Sederet Apresiasi Pengabdian Guru Honorer dan Kontrak Daerah serta Murid Berprestasi

KalbarOnline, Ketapang - Memperingati Hari Guru Nasional 25 November 2024, PT Cita Mineral Investindo Tbk…

17 minutes ago

Pangdam Tanjungpura Jalin Keakraban dengan Alumni Lemhannas RI di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan mengundang para alumni Program Pendidikan Reguler…

3 hours ago

Kapolres Kapuas Hulu Pimpin Apel Pergeseran Pasukan dan Pengecekan Sarpras Pengamanan TPS Pilkada 2024

KalbarOnline, Putussibau – Polres Kapuas Hulu menggelar apel pergeseran pasukan sekaligus pengecekan sarana dan prasarana…

7 hours ago

Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar Untuk Sektor Kelistrikan

KalbarOnline, Azerbaijan - Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia, Hashim Djojohadikusumo berhasil memikat…

7 hours ago

Kecelakaan di Jalan Trans Kalimantan, Satu Pengendara Meninggal Dunia

KalbarOnline, Ketapang - Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Trans Kalimantan, tepatnya di daerah…

20 hours ago

Hadiri Pagelaran Seni Budaya Melayu, Bupati Martin: Jadikan Ketapang Aman Bagi Seluruh Etnis yang Ada

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri Pagelaran Seni Budaya Melayu "Pawai Astagune Raksasa…

20 hours ago