KalbarOnline.com–Gubernur yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyampaikan, dalam sepekan terakhir (28 September–4 Oktober) kasus Covid-19 turun sekitar 28 persen dari pekan sebelumnya. Penambahan kasus terkonfirmasi positif masih didominasi wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi).
Ridwan melaporkan dalam sepekan terakhir, penambahan kasus terkonfirmasi di wilayah Bodebek mencapai 2.154 kasus atau 73 persen dari penambahan kasus di Jabar pada periode yang sama. ”Kasus masih naik-turun, tapi perbandingan antara pekan ini dan pekan sebelumnya, ada penurunan sebanyak 28 persen,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (5/10).
Selain itu, kata Ridwan, terdapat 10 desa/kelurahan dengan risiko penularan tertinggi di Jabar. Delapan kelurahan di antaranya berada di Kota Depok. ”Itulah kenapa saya besok (Selasa) dan Rabu kemungkinan berkantor lagi di Depok untuk membantu pengendalian, mengawasi juga Bogor dan Bekasi,” ucap Ridwan Kamil.
Ridwan juga memaparkan, dari data periode 28 September–4 Oktober, terdapat lima daerah berstatus zona merah (risiko tinggi) di Jabar yakni Kota Depok, Bandung, Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Bandung Barat. ”Hari ini Kota dan Kabupaten Cirebon sudah tidak lagi zona merah, tetapi bergeser. Jadi zona merah sekarang adalah Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bandung Barat. Jadi ada lima zona merah yang harus diwaspadai,” terang Ridwan Kamil.
Berdasar data Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Data Covid-19 Jabar) pada Senin (5/10), Jabar sudah mengetes dengan metode uji usap (swab test) polymerase chain reaction (PCR) 435.002 spesimen. Merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jabar harus mengetes dengan metode PCR sebanyak 500.000 atau satu persen dari jumlah penduduk.
”Ini sudah mendekati dari standar WHO, yaitu satu persen dari jumlah penduduk. Kita berharap pekan depan sudah tercapai setelah itu akan kita kejar dan jaga per pekan,” kata Ridwan Kamil.
Selain itu, dia akan fokus menangani klaster pesantren dan industri. ”Pekan ini fokus di klaster pesantren yang menjadi perhatian. Penanganan kluster pesantren di Kuningan dan Kabupaten Tasikmalaya sudah dilakukan. Lalu masih ada klaster industri, khususnya di Karawang. Sehingga, proses pengendalian terus dilakukan,” terang Ridwan Kamil.
Dari sisi ekonomi, Gubernur memaparkan bahwa meski terjadi pandemi, ekspor Jabar tertinggi di Indonesia dari Januari hingga Agustus. Selain itu, investasi dan kenaikan pendapatan daerah dari pajak juga tinggi. ”Satu lagi. Bulan depan Pelabuhan Patimban (Subang) akan diresmikan untuk menimbulkan rasa optimisme,” kata Ridwan Kamil.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…