Menyusui memang sebuah perjalanan yang indah. Namun karena berbagai hal, menyapih terkadang harus dilakukan. Agar proses menyapih berjalan lancar dan minim drama, ada beberapa hal yang perlu Mums hindari.
Dengan harapan, perjalanan indah ini berakhir dengan kisah yang indah pula dan tidak menggoreskan kesan buruk untuk Mums maupun si Kecil. Penasaran kesalahan apa saja yang harus dijauhi saat menyapih? Terus scroll down ya, Mums.
Tidak ada batasan pasti sampai kapan Mums harus menyusui si Kecil. Selepas ia mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) dan usianya terus bertambah, sangat boleh terus menyusuinya selama Mums dan si Kecil senang melakukannya. Baik Mums dan si Kecil pun akan terus mendapat manfaat dari menyusui.
Namun, menyapih sah-sah saja dilakukan ketika si Kecil dirasa sudah siap dan berusia di atas 1 tahun. Bahkan sebenarnya, menyapih bisa dilakukan dengan berbagai skenario, seperti menyapih secara alami (si Kecil yang menginginkan) dan menyapih terencana (atas dasar pertimbangan Mums).
Yang penting untuk diingat, perjalanan menyapih si Kecil semestinya bukan menjadi perpisahan yang menyakitkan untuk si Kecil maupun Mums. Maka, ada beberapa hal yang perlu Mums hindari lakukan ketika berniat untuk menyapih si Kecil, yaitu:
1. Berhenti menyusui si Kecil sama sekali
Prinsip menyapih bukan berarti tidak boleh menyusui sama sekali. Mums bisa menguranginya secara perlahan, sambil melihat bagaimana responsnya ketika frekuensi menyusui dikurangi.
Ada beberapa cara yang bisa Mums lakukan, yaitu:
2. Terburu-buru
Apa yang terjadi ketika kita melakukan sesuatu dengan terburu-buru? Hasilnya bisa saja tak maksimal, tak berjalan lancar, ataupun tak sesuai harapan. Sama halnya dengan menyapih. Ketika dilakukan dengan target waktu yang terlalu pendek dan ambisius tanpa memperhatikan respons si Kecil, yang ada Mums malah menimbulkan trauma untuknya.
Jika penyapihan berlangsung terlalu cepat bagi anak, ia biasanya akan memberi tahu Mums melalui perilakunya. Umumnya anak akan lebih sering tantrum, rewel, terjaga di malam hari, takut berpisah, serta lebih manja daripada biasanya. Mums pun berisiko mengalami penyumbatan saluran susu, mastitis, atau abses payudara.
Jika si Kecil sedang sakit atau tumbuh gigi, ini juga dapat mengganggu proses menyapih. Jadi, lebih baik Mums merencanakan ulang proses menyapih dan menunggu hingga kondisinya kembali prima.
3. Hindari cara lama
Mums pasti tak asing mendengar cerita para ibu zaman dulu yang menggunakan cara drastis untuk menyapih. Mengoleskan puting dengan sesuatu yang pahit, membohongi si Kecil, dan lain sebagainya. Cara tersebut memang efektif, tetapi sayangnya tidak akan membuat pengalaman menyapih menjadi positif bagi Mums dan si Kecil. Bahkan cara ini tergolong berisiko karena dapat merusak kepercayaan si Kecil pada Mums.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, penyapihan yang paling ideal dan paling mudah untuk Mums dan si Kecil adalah jika dilakukan secara bertahap, yaitu dalam beberapa minggu, bulan, atau bahkan lebih lama. Penyapihan yang tiba-tiba hanya boleh dilakukan dalam keadaan ekstrem, misalnya ketika Mums sakit keras.
4. Membiarkan si Kecil menangis lama
Perlu diakui, proses menyapih memang akan diwarnai dengan drama penolakan si Kecil, sehingga ia akan menangis ketika Mums mulai melatihnya untuk mengurangi frekuensi menyusui dari payudara secara langsung.
Namun, jangan abaikan tangisan si Kecil, ya. Bukannya jadi memahami konsep menyapih, si Kecil akan mengartikan pengalaman ini sebagai bentuk ketidakpedulian Mums terhadap kebutuhannya, sehingga membuatnya frustrasi dan memengaruhi pertumbuhan kecerdasannya.
Tak lain dan tak bukan, cara terbaik untuk mengatasi situasi ini adalah dengan menggendong atau memeluk si Kecil dan menghiburnya. Selain itu, tawarkan ia pengganti untuk membuatnya nyaman, misal minum susu dari gelas, makan camilan buah, dan lain-lain.
Sebagai sebuah tahap yang besar untuk hidup si Kecil, maka tak perlu heran jika menyapih membutuhkan usaha dan kesabaran yang ekstra. Mums pun memerlukan cara yang berbeda berdasarkan waktunya.
Itulah kenapa para ahli banyak memberikan tips menyapih untuk diaplikasikan di siang hari dan di malam hari. Selain itu, berdasarkan fakta dari pakar kesehatan anak, Mark Weissbluth, tidur siang dan malam hari dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda, sehingga cara memperlakukannya pun perlu dibedakan.
Untuk proses penyapihan di siang hari, beberapa tips yang penting Mums terapkan adalah:
Seperti yang Mums tahu, si Kecil membutuhkan rutinitas tertentu agar kualitas tidurnya di malam hari lebih berkualitas. Ia harus membersihkan diri pukul berapa, diajak membaca buku, atau disusui hingga akhirnya tertidur. Jika menyusu adalah salah satu rutinitas wajib sebelum si Kecil tidur, tentu akan menjadi sebuah tantangan untuk menidurkannya saat sesi menyusui harus dihilangkan.
Untuk membantu proses penyapihan di malam hari, beberapa cara yang bisa Mums lakukan adalah:
Tentu saja, tips di atas tak akan serta-merta berhasil. Namun, kesabaran dan ketekunan Mums untuk menerapkannya secara perlahan pasti akan membuahkan hasil. Semoga sukses, ya! (AS)
Referensi
NCBI. Weaning form The Breast.
La Leche League International. Weaning: How To
AHA Parenting. Gentle Weaning.
San Diego Breastfeeding Center. Gentle Weaning Techniques.
Moms. 10 Dont’s When Weaning.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…