KalbarOnline.com – Para peneliti di setiap negara berlomba menemukan vaksin Covid-19. Tak terkecuali Amerika Serikat dan Tiongkok, dua negara yang sedang mengalami hubungan buruk akibat perang dingin dan perang dagang. Imbas dari hubungan buruk tersebut, sebuah perusahaan vaksin asal Tiongkok mulai mengeluhkannya karena bisa menghambat tersedianya vaksin Covid-19.
Seperti dilansir dari Morning Star, seorang eksekutif senior sebuah perusahaan farmasi yang mengembangkan dua vaksin Covid-19 dari China National Biotec Group (CNBG), Zhang Yuntao, menjelaskan vaksinnya masih diuji keamanan dan kemanjurannya pada manusia saat ini. Vaksin telah diuji coba ke sekitar 350 ribu orang di Tiongkok di bawah skema penggunaan darurat.
Hanya saja, buruknya hubungan antara Tiongkok dan AS ternyata berpengaruh. Seperti diketahui, perusahaan farmasi Tiongkok fokus dalam perlombaan global untuk menemukan vaksin Covid-19. Sebanyak 4 dari 10 kandidat pada tahap akhir uji coba manusia dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok, bekerja sama dengan raksasa Barat AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson & Johnson.
Namun, dengan Tiongkok tidak lagi memiliki cukup kasus transmisi lokal untuk melakukan uji coba sendiri, CNBG milik negara melakukan uji coba fase 3 yang melibatkan lebih dari 40 ribu sukarelawan di sekitar 10 negara di Asia, Amerika Selatan, dan Timur Tengah, dengan biaya ribuan dolar AS per orang. Perusahaan Tiongkok lain yang melakukan uji coba ke manusia di luar negeri memperkirakan bahwa biayanya total USD 1 miliar.
“Data kami diakui dan disetujui untuk memungkinkan uji klinis langsung di negara asing. Keajaiban dalam sejarah Tiongkok,” kata Zhang.
Zhang menambahkan sangat sulit untuk mengembangkan vaksin saat ada tekanan dari AS. AS menuduh Tiongkok melakukan kegiatan spionase untuk mencoba mencuri informasi tentang pengembangan vaksin Amerika. Namun, hal itu sudah dibantah Tiongkok.
“CNBG telah memperoleh persetujuan untuk melakukan uji coba fase 3 di Australia, tetapi tidak dapat melaksanakannya karena alasan politik,” kata Zhang.
Departemen Kesehatan Australia menolak untuk memverifikasi atau mengomentari klaim tersebut dengan alasan kerahasiaan. Hubungan antara Tiongkok dan Australia juga telah memburuk secara tajam dalam beberapa bulan terakhir. Tiongkok melihat Australia sebagai sekutu AS dalam upaya untuk menekan Tiongkok. Sementara itu, Australia memandang Tiongkok sebagai ancaman bagi demokrasi dan keamanan nasional. Pada April, Australia melobi para pemimpin dunia untuk menyelidiki asal-usul wabah Covid-19 yang membuat Tiongkok marah.
Zhang mengatakan negara-negara yang masih bersedia mendukung uji coba fase 3 vaksin Tiongkok bisa mendapatkan keuntungan mendapat akses vaksin tersebut, asalkan disetujui. Kerja sama terkait Covid-19 memang sulit di tengah hubungan yang buruk antara Tiongkok dan AS. Zhang mengatakan bahwa kesuksesan Tiongkok dalam menekan virus Korona kini ada masalah dalam melakukan uji coba fase tiga karena tidak ada cukup transmisi lokal untuk saat ini. Sebaliknya, mereka sedang melakukan uji coba yang melibatkan lebih dari 40 ribu sukarelawan di luar negeri selain negara Barat dan AS.
KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…