Tidak dipungkiri bahwa kehamilan akan menyebabkan tubuh Mums berubah bentuk. Maka, gak usah heran kalau ukuran baju, celana, rok, atau gaun yang dipakai beberapa hari sebelumnya, sudah tidak muat lagi di badan Mums! Mau tidak mau Mums beralih ke baju hamil yang berukuran longgar. Namun, tidak sedikit pula Mums yang mengenakan pakaian ketat lantaran ingin terlihat seksi. Selain tidak nyaman, apakah ada efek negatif pakaian ketat saat hamil?
Apa pun pakaian yang dipilih, pastikan Mums merasa nyaman dan percaya diri saat memakainya. “Meskipun belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pakaian ketat berdampak negatif untuk kesehatan ibu hamil, namun, pakaian ketat dapat menyebabkan ketidaknyamanan ibu hamil,” kata profesor obgin dari Case Western Reserve University School of Medicine, dr. Marjorie Greenfield.
Mengenakan pakaian ketat selama kehamilan tidak disarankan karena membuat pergerakan Mums terbatas. Selain itu, pakaian ketat bisa menimbulkan sejumlah masalah bagi Mums seperti mengurangi sirkulasi darah dan meningkatnya risiko infeksi jamur. Jadi, apabila pakaian yang Mums kenakan mulai terasa tidak nyaman, tidak ada salahnya untuk beli beberapa baju hamil.
Inilah beberapa efek negatif pakaian ketat saat hamil yang perlu Mums pahami.
1. Maag atau Refulks Asam Lambung
The California Pacific Medical Center’s Women & Infants Center mengungkapkan bahwa pakaian ketat, terutama di bagian pinggang, dapat menyebabkan maag atau refluks asam lambung. Nah, maag atau refluks asam merupakan kondisi yang sering dialami Mums hamil lho!
Kondisi ini terjadi karena ada perlambatan proses pencernaan makanan akibat peningkatan progesteron dalam tubuh selama kehamilan. Keterlambatan tersebut bisa menyebabkan naiknya isi lambung ke kerongkongan.
Semakin rahim membesar, semakin besar tekanan pada perut dan lambung sehingga memaksa isinya naik ke kerongkongan. Nah, pakaian ketat bisa menekan lambung dan menyebabkan reflusk asam lambung.
2. Infeksi Jamur
Efek negatif pakaian ketat pada ibu hamil lainnya menurut American Pregnancy Association adalah meningkatkan risiko infeksi jamur di vagina. Itu karena, Mums akan mengalami peningkatan sekresi vagina selama kehamilan. Jadi, gak usah heran kalau Mums memakai pakaian ketat, jamur yang ada di vagina akan berkembang biak secara berlebihan dan menyebabkan infeksi.
3. Nyeri di Seluruh Tubuh
Mengenakan pakaian ketat saat hamil bisa menyebabkan nyeri di sejumlah area tubuh Mums seperti lengan, perut, dan dada. Selain itu, bra yang terlalu ketat dipakai oleh Mums yang lagi hamil bisa menyebabkan nyeri di payudara, ketiak, dan punggung.
Mendekati persalinan, payudara Mums akan lebih rentan terhadap rasa sakit. Jadi, saat bra yang dipakai terlalu ketat, saluran ASI akan tersumbat, bahkan sebelum Mums menyusui buah hati tercinta.
4. Memperlambat Sirkulasi Tubuh
Mengenakan pakaian ketat dapat memperlambat sirkulasi di tubuh. Di awal kehamilan, pembuluh darah Mums akan membesar sebagai persiapan untuk peningkatan volume darah ke plasenta dan bayi. Sebelum volume darah meningkat, Mums akan mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah. Maka, tidak usah heran kalau pakaian ketat dapat memutus sirkulasi darah dan membuat sensasi mati rasa atau kesemutan.
Referensi:
Verywell. Everything You Need to Know About Maternity Clothes
LiveStrong. Negative Effects of Tight Clothes on Pregnant Women
Parents. Maternity Clothes: The Do’s and Don’ts of Dressing Your (Growing) Bump
Marshfieldclinic. Dressing Comfortably During Pregnancy
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…