KalbarOnline.com – Suara penolakan terhadap Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja terus terdengar. Kelompok mahasiswa dari Universitas Islam Jakarta dan Kalbis Institute yang menggelar orasi di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, secara tegas juga menolak Omnibus Law.
“Ketika Omnibus Law disahkan kita akan buat (gerakan) revolusi. Rezim Jokowi-Ma’ruf adalah rezim yang dengan kejam membunuh hak-hak rakyat,” kata orator di lokasi, Kamis (8/10).
Kelompok mahasiswa ini juga sempat menyinggung keberadaan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu. Sebagai tokoh reformasi 1998, Adian dinilai seharusnya berada di pihak rakyat.
“Namun hari ini beliau berada di bokong penguasa untuk menyepakati Omnibus Law,” ucap orator aksi.
Para mahasiswa menilai Adian dan tokoh-tokoh 98 lainnya yang berada di DPR RI telah mengkhianati rakyat Indonesia. Sebab, sikap mereka tak lagi sama dengan yang mereka tunjukkan saat gerakan reformasi 1998 dalam menumbangkan rezim Orde Baru.
“Mereka yang berada di gedung ini (DPR RI) termasuk abang Adian Napitupulu dan kawan-kawan 98, mereka hanya bayonet gerakan kapitalisme,” kata orator.
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…