KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat suara mengenai Undang-Undang Cipta Kerja usai melakukan Rapat Terbatas Internal secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, pada Jumat (09/10/2020).
Jokowi memaparkan alasan utama pemerintah mengebut pembahasan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Menurutnya, payung hukum tersebut betul-betul dibutuhkan terutama bagi masyarakat.
“Setiap tahun ada sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru, anak muda yang masuk ke pasar kerja. Sehingga kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat mendesak,” kata Jokowi, Jumat (9/10/2020).
Jokowi mengatakan, dalam UU Cipta Kerja mendapat penolakan karena disinformasi dan hoaks. Kemudian Jokowi memaparkan sejumlah disinformasi dan hoaks soal UU Cipta Kerja sekaligus menyampaikan bantahan, misalnya terkait penghapusan upah minimun provinsi, upah minimum kabupaten, dan upah minimum sektoral provinsi dihapus.
“Hal ini tidak benar. Faktanya upah minimum regional tetap ada,” katanya.
Berikut penjelasan lengkap Jokowi terkait pengesahan UU Cipta Kerja :
KalbarOnline, Pontianak - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat melakukan media visit ke dua media…
KalbarOnline, Pontianak - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Prabasa Anantatur menerima kunjungan kehormatan (audiensi)…
KalbarOnline, Palangka Raya - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI, Agus…
KalbarOnline, Jambi - Kurnia (33 tahun), salah seorang warga Kelurahan Sijenjang di Provinsi Jambi, resmi…
KalbarOnline, Kubu Raya - Tim Opsnal Polsek Sungai Kakap mengamankan seorang pria di Sungai Brembang,…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten bidang Administrasi Umum Pemkab Ketapang, Devy Harinda meresmikan…