KalbarOnline.com – Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan menyesalkan tindakan represif aparat kepolisian terhadap relawan kemanusiaan Muhammadiyah yang bertugas melakukan pemantauan keadaan di sekitar kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat. Tindakan represif itu terjadi saat demonstrasi penolakan Undang-undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja pada Selasa (13/10) kemarin.
“Empat orang relawan MDMC yang bertugas dengan seragam bertuliskan ‘Relawan Muhammadiyah’ ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang,” kata Budi dikonfirmasi, Rabu (14/10).
Budi menjelaskan, relawan Muhammadiyah ditugaskan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan kesehatan bagi pihak-pihak yang membutuhkan perawatan, baik dari sisi demonstran, aparat, maupun warga yang terdampak kegiatan. Namun justru mendapat tindakan represif dari aparat kepolisian.
“Menyesalkan terjadinya insiden dan meminta penjelasan dari Polda Metro Jaya atas terjadinya insiden tersebut,” sesal Budi.
Menurut Budi, insiden tersebut terjadi setelah Maghrib saat relawan yang berada di depan Apartemen Fresher Menteng bersebelahan dengan Kantor PP Muhammadiyah di Menteng Raya Nomor 62, memantau situasi dan bersiap bila ada ada jatuh korban yang harus dievakuasi. Korban yang butuh pertolongan akan dibantu oleh tim kesehatan Muhammadiyah.
Menurut Budi, tidak lama berselang, datang rombongan Resmob Polda Metro Jaya dari arah Hotel Treva, Cikini yang langsung melakukan penyerangan terhadap relawan dan beberapa warga yang ada di halaman Apartemen Fresher Menteng. Menurut Budi, empat orang relawan MDMC yang bertugas mendapat tindakan represif. Keempat relawan Muhammadiyah itu kini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
“Saat ini empat orang relawan yang berasal dari MDMC Bekasi tersebut dilarikan ke RSIJ Cempaka Putih untuk ditangani lebih lanjut,” cetus Budi.
Budi pun menegaskan pihaknya tidak membawa mobil ambulans dalam giat tersebut. Menurutnya, sangat disesalkan jika ada anggapan mobil ambulans yang diamankan milik MDMC.
“Kami nggak bawa ambulans, relawan kami diintimidasi sekitar pukul 20.00 WIB. Foto ambulans yang viral itu kan telihat masih terang (siang),” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus belum juga merespons soal dugaan tindakan represif terhadap relawan MDMC tersebut.
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…