Categories: Internasional

Profesor AS Buktikan Aerosol Virus Korona Menyebar dalam 15 Menit

KalbarOnline.com – Virus Korona menular melalui droplet atau tetesan dari orang yang terinfeksi. Tak hanya itu, virus Korona juga bisa menular melalui perjalanan aerosol di udara atau mikro droplet yang melayang di udara tertutup tanpa ventilasi. Bahkan bisa menyebar dengan cepat ketika ventilasi di dalam ruangan tersebut buruk.

Seorang profesor dari Clarkson University di New York Amerika Serikat, Suresh Dhaniyala, yang merupakan ahli di bidang teknik mesin dan penerbangan, membuktikan dari hasil penelitiannya. Menurutnya tidak butuh waktu lama bagi partikel virus Korona di udara untuk menembus ruangan.

  • Baca juga: Peneliti AS Temukan Bukti Aerosol Covid-19 Berbentuk Jet Lewat Obrolan

Pada awalnya, hanya orang yang duduk di dekat pembicara yang terinfeksi yang berisiko tinggi. Akan tetapi saat rapat atau pertemuan berlangsung di ruangan, aerosol kecil dapat menyebar. Namun, itu tidak berarti setiap orang menghadapi tingkat risiko yang sama.

“Sebagai seorang insinyur, saya telah melakukan eksperimen dengan melacak bagaimana aerosol bergerak, termasuk yang dalam kisaran ukuran yang dapat membawa virus. Apa yang saya temukan penting untuk dipahami karena semakin banyak orang yang kembali ke universitas, kantor, dan restoran, serta lebih banyak pertemuan di dalam ruangan saat suhu turun. Ini menunjukkan area berisiko tertinggi di ruangan dan mengapa ventilasi yang tepat sangat penting,” tegasnya seperti dilansir dari Science Times, Rabu (14/10).

Dia menjelaskan bagi siapa saja yang menghabiskan waktu di ruangan tertutup dengan banyak orang akan meningkatkan risiko. Eksperimen menunjukkan siapa yang berisiko terbesar.

Model terbaru yang dia gunakan, menggambarkan peran ventilasi pada mikroba di udara di sebuah ruangan mengasumsikan udara tercampur dengan baik. Dengan konsentrasi partikel di seluruh ruangan. Di ruangan yang berventilasi buruk atau ruangan kecil, itu berisiko.

“Namun, di ruang yang lebih besar, seperti ruang kelas, ventilasi yang baik mengurangi risiko. Penelitian saya menunjukkan bahwa seberapa tinggi tingkat risiko sangat bergantung pada ventilasi,” tegasnya.

Hanya Butuh 10-15 Menit Menyebar

Untuk memahami bagaimana virus Korona dapat menyebar, timnya menyuntikkan partikel aerosol yang ukurannya serupa dengan yang berasal dari manusia ke dalam ruangan dan kemudian memantaunya dengan sensor.
Tim menggunakan ruang kelas universitas berukuran 30 x 26 kaki yang dirancang untuk menampung 30 siswa dan memiliki sistem ventilasi yang memenuhi standar yang direkomendasikan.

“Ketika kami melepaskan partikel di depan kelas, aerosol mencapai seluruh bagian belakang ruangan hanya dalam waktu 10 hingga 15 menit,” ujarnya.

Namun, karena ventilasi aktif di dalam ruangan, konsentrasi di belakang, sekitar 20 kaki (6,1 meter) dari sumber, sekitar sepersepuluh dari konsentrasi yang dekat dengan sumber. “Itu menunjukkan bahwa dengan ventilasi yang tepat, risiko tertinggi untuk tertular Covid-19 dapat dibatasi pada sejumlah kecil orang di dekat pembicara yang terinfeksi,” jelas Prof Suresh.

Hanya saja, karena waktu yang dihabiskan di dalam ruangan dengan pembicara terinfeksi terlalu lama, maka risiko meluas ke seluruh ruangan tetap terjadi meski ventilasi bagus. Oleh sebab itu, waktu di dalam ruang juga harus dibatasi.

Untuk meminimalkan penularan Covid-19 di dalam ruangan, rekomendasi utama CDC AS adalah menghilangkan sumber infeksi. Pembelajaran jarak jauh telah efektif dilakukan di banyak kampus. Untuk pengajaran tatap muka, tindakan teknis seperti ventilasi, pelindung partisi, dan unit filtrasi dapat langsung menghilangkan partikel dari udara. Dari semua kendali teknik, ventilasi mungkin merupakan alat yang paling efektif untuk meminimalkan penyebaran infeksi.

“Pertukaran udara satu per jam berarti bahwa udara yang disuplai ke ruangan lebih dari satu jam sama dengan volume udara di dalam ruangan. Untuk ruang kelas, peraturan aliran udara primer saat ini sesuai dengan pertukaran udara sekitar enam per jam. Artinya setiap 10 menit, jumlah udara yang dibawa ke dalam ruangan sama dengan volume ruangan,” jelasnya.

Seberapa tinggi konsentrasi yang didapat sebagian bergantung pada jumlah orang di ruangan itu, berapa banyak yang mereka pancarkan dan nilai tukar udara. Maka kesimpulannya, dengan jarak sosial yang mengurangi setengah kapasitas ruang kelas dan semua orang wajib mengenakan masker, udara di ruangan akan lebih bersih. Namun saat sekolah, restoran, mal, dan ruang umum lainnya mulai menampung lebih banyak orang di dalam ruangan, disarankan mengikuti rekomendasi CDC agar dapat membantu meminimalkan penyebaran infeksi.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Transisi PAUD Menyenangkan, Windy Bacakan Dongeng hingga Ajak Anak di Pontianak Sarapan Sehat

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…

2 hours ago

Sutarmidji Siap Turun Tangan Tata Kawasan Sungai Jawi

KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…

2 hours ago

Debut Solo Irene Red Velvet Begitu Dinantikan, Ternyata Ini Alasannya

KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…

3 hours ago

Inilah Penampakan Mobil Mewah Veddriq Leonardo, Hadiah dari Oesman Sapta

KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…

3 hours ago

Mengenal Bulking dan Cara Menerapkannya untuk Orang Kurus

KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…

3 hours ago

Devy Harinda Buka Lomba Senam Kreasi HUT ke-53 Korpri 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…

4 hours ago