KalbarOnline.com – Penularan virus korona atau Covid-19, bukan melalui kontak dengan hewan seperti flu burung dan flu babi. Namun, Covid-19 ditularkan oleh manusia atau orang-orang yang ada disekitar.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyampaikan, Covid-19 sangat berbahaya bagi mereka yang mempunyai penyakit bawaan. Menurutnya 85 persen angka kematian Covid-19 adalah mereka yang kelompok rentan yaitu lansia dan mereka yang punya penyakit penyerta.
“Sejak tanggal 13 bulan Maret sampai hari ini, 80 sampai 85 persen angka kematian itu adalah mereka yang kelompok rentan, yaitu lansia dan mereka yang punya penyakit penyerta. Oleh karenanya, kita harus mengajak masyarakat untuk betul-betul menjaga kesehatan,” kata Doni dalam siaran Youtube ‘Sosialisasi Iman, Aman dan Imun’, Jumat (14/10).
Kepala Badan Nasional Pencegahan Bencana (BNPB) ini menyebut, anak muda yang mobilitasnya tinggi, meski tertular Covid-19 akan mudah sembuh. Namun hal ini harus dihindari, sehingga tidak menjadi carrier atau yang membawa penyebaran Covid-19. “Tetapi sekali lagi mereka yang rentan untuk Covid inilah yang sangat berbahaya,” ucap Doni.
Doni mengajak masyarakat pada umumnya untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yakni, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.
Selain menerapkan protokol kesehatan, sambung Doni, harus dilengkapi dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’Ala, kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Doni mengharapkan, masyarakat bisa bersabar menghadapi pandemi Covid-19.
“Kita harus bersabar menghadapi musibah ini, dengan bersabar diharapkan bisa mengendalikan diri, kita diminta untuk patuh kepada protokol kesehatan,” ujar Doni.
Menurut Doni, disiplin protokol kesehatan belum sebanding dengan perjuangan, pengorbanan dan penderitaan para tenaga medis yang merawat pasien di rumah sakit. Apakah itu pasien Covid maupun pasien non-Covid. Dia menyebut, tidak sedikit dokter umum yang juga akhirnya wafat karena terpapar Covid-19.
“Ternyata tanpa diketahui pasien tersebut adalah OTG (orang tanpa gejala), yang mana orang tersebut pun dapat menulari orang lain. Termasuk para dokter,” cetus Doni.
Selain memproteksi diri dengan keimananan, juga harus meningkatkan imunitas tubuh dengan cara olahraga yang teratur, istirahat yang cukup. Kemudian tidak berada dalam kerumunan.
“Kemudian juga harus memakan makanan yang berkualitas dengan vitamin, tidak boleh panik dan hati pun harus bersih. Metode ini untuk menjaga kesehatan dan kita juga wajib meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala serta wajib meningkatkan imunitas tubuh kita,” ujar Doni.
Doni mengharapkan, masyarakat Indonesia bisa bersabar dari musibah pandemi Covid-19. Karenanya, disiplin dan ikut menggaungkan protokol kesehatan merupakan bagian menjadi pahlawan kemanusiaan. “Supaya kita bisa membantu menghindari masyarakat terpapar Covid-19 dan apa yang kita kerjakan setelah di kemudian hari akan mendapatkan balasan dan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…
KalbarOnline, Pontianak – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat menyelenggarakan…