KalbarOnline.com – Partai Buruh Selandia Baru menang telak. Mereka mendapatkan 49,1 persen total suara dalam pemilu Sabtu (17/10). Dengan perolehan tersebut, mereka berhasil menguasai 64 dari 120 kursi di parlemen. Kemenangan itu mengantarkan kembali Jacinda Ardern untuk duduk sebagai perdana menteri (PM) Selandia Baru.
”Selama hampir 50 tahun Selandia Baru telah menunjukkan dukungan terbesarnya kepada Partai Buruh. Kami tidak akan menerimanya begitu saja. Saya berjanji kami akan jadi partai yang mengayomi seluruh penduduk,” ujar Ardern kepada para pendukungnya setelah Partai Buruh dipastikan menang.
Sejak sistem pemilihan representasi proporsional anggota campuran (MMP) diperkenalkan pada 1996, baru kali ini ada satu partai yang menguasai lebih dari separo kursi parlemen. Dengan kata lain, Ardern bisa meloloskan kebijakan dan undang-undang meski tanpa dukungan partai lainnya. Ini juga dukungan terbesar kepada Partai Buruh sejak 1946.
Pemilu kali ini sejatinya dijadwalkan September, tapi diundur karena masih banyak kasus penularan Covid-19. Dalam kampanyenya, Ardern menyebut pesta demokrasi kali ini sebagai pemilu Covid karena prosesnya berlangsung di tengah pandemi. Di pihak lain, label itu juga mendongkrak reputasi Ardern dan Partai Buruh. Sebab, selama ini Selandia Baru disanjung sebagai negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
Dengan populasi sekitar 5 juta penduduk, Covid-19 hanya merenggut 25 nyawa di Selandia Baru. Sejak awal pandemi, Ardern sudah menutup perbatasan internasional negaranya. Tidak seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa, penduduk Selandia Baru kini bisa hidup normal karena minimnya kasus.
Ardern juga menuai pujian dari dunia internasional saat tragedi penembakan di Christchurch 15 Maret tahun lalu. Dia mampu merangkul minoritas muslim dan langsung menerapkan kebijakan yang menenangkan banyak pihak. Salah satunya adalah larangan beredarnya senjata serbu semiotomatis. ”Tidak diragukan lagi, kepemimpinan yang kuat dan hebat yang kami dapat dari Jacinda Ardern menjadi faktor utama dari semua yang terjadi ini,” ujar Presiden Partai Buruh Claire Szabo kepada TVNZ seperti dikutip Agence France-Presse.
Kemarin (18/10) Ardern mengungkapkan akan membentuk pemerintahan dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Pembicaraan dan negosiasi sedang dilakukan dengan pihak-pihak yang akan diajak berkoalisi.
Di kubu lain, pemimpin Partai Nasional (NAT) Judith Collins menyatakan bahwa kini PM punya kuasa penuh untuk membuat kebijakan. Dia meminta Ardern tak lagi menyalahkan oposisi jika kebijakannya tidak berjalan lancar. NAT hanya mendapatkan 35 kursi dalam pemilu kali ini, tapi Collins optimistis akan lebih baik di pemilu selanjutnya. ”Tiga tahun akan berlalu dengan sekejap mata. Kami akan kembali,” tegas Collins.
Pemilu di Selandia Baru berlangsung tiga tahun sekali. Dalam pemilu Sabtu lalu, penduduk juga diminta memilih dua referendum. Yaitu tentang apakah penduduk ingin melegalkan eutanasia dan ganja untuk penggunaan rekreasional. Hasil dari referendum itu akan diumumkan 6 November 2020.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…