Memasuki trimester tiga, tubuh memang tidak akan seprima seperti trimester kedua. Perut semakin berat, kaki semakin bengkak, dan napas mulai pendek-pendek. Belum lagi sakit punggung yang rasanya sudah sulit untuk dikendalikan karena beban yang dibawa semakin berat.
Di saat seperti inilah para calon ibu biasanya memilih menggunakan maternity belt sebagai penopang perut. Namun di balik manfaatnya, pastikan Mums juga memerhatikan cara pemakaian yang benar ya, agar tidak menimbulkan masalah baru. Berikut infonya.
Mengandung bayi yang terus bertumbuh besar dan kuat di dalam perut, memang sebuah perjuangan. Tubuh pun melakukan beragam penyesuaian. Sayangnya, cara tubuh beradaptasi dengan kehamilan bisa menimbulkan efek kurang nyaman untuk Mums, salah satunya adalah nyeri punggung.
Bukan hanya akibat penambahan bobot dan beban badan, nyeri punggung juga terjadi karena adanya pergeseran pusat gravitasi tubuh akibat semakin membesarnya perut, sehingga turut memengaruhi postur dan cara Mums bergerak. Ditambah lagi, terjadi produksi hormon relaksin yang membuat ligamen di area panggul relaks dan persendian menjadi lebih longgar sebagai persiapan untuk proses kelahiran. Selain itu, terjadi pemisahan otot karena pembesaran rahim, yang dapat memperburuk sakit punggung.
Itu baru satu. Selain sakit punggung, keluhan yang biasa terjadi seiring membesarnya perut adalah nyeri di area selangkangan (disfungsi simfisis pubis), terutama ketika berdiri atau berjalan. Nah, semua kondisi tak mengenakkan tersebut akan sedikit terbantu dengan mengenakan maternity belt untuk menopang perut. Maternity belt dipasang di area perut bawah, tepat di atas pubis, atau di bagian dasar lengkungan perut.
Selain membuat nyaman, setidaknya ada 5 keuntungan mengenakan maternity belt di masa kehamilan, seperti:
Maternity belt yang berbentuk sabuk perut, dapat membantu menstabilkan perut dan punggung bagian bawah Mums, dengan mengurangi sebagian berat perut dan menyeimbangkan pusat gravitasi tubuh. Sebuah studi di tahun 2018 yang melibatkan 90 wanita hamil, menemukan fakta bahwa mengenakan maternity belt cukup bermanfaat memperbaiki postur tubuh selama semua trimester.
Perlu Mums tahu, pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di atas pinggang. Ketika di area ini dibebani beban yang semakin bertambah dan berat, tak heran Mums berisiko lebih besar untuk jatuh.
Nah, penggunaan maternity belt dapat mengurangi risiko jatuh pada wanita hamil dengan menstabilkan panggul dan meningkatkan keseimbangannya. Hal ini didukung pula oleh sebuah studi di tahun 2014 yang melibatkan 90 wanita hamil, yang menemukan bahwa mengenakan maternity belt meningkatkan keseimbangan dan mengurangi risiko jatuh selama kehamilan.
Rasa nyeri di perut bawah serta nyeri punggung ketika berdiri atau berjalan, pastinya sudah menjadi keluhan umum para bumil. Keluhan inilah yang akhirnya membatasi pergerakan Mums.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, mengenakan maternity belt selama tahap akhir kehamilan dapat membantu Mums beraktivitas, seperti berlari atau berjalan, lebih nyaman. Sabuk perut ini juga dapat membantu menghindari cedera ketika Mums berolahraga.
Sabuk perut dapat membantu meringankan nyeri yang dapat terjadi selama kehamilan. Karena, penggunaan maternity belt dapat mengurangi sebagian berat perut dan membantu menstabilkan tubuh.
Meskipun masih belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung sepenuhnya penggunaan sabuk perut untuk mengurangi nyeri kehamilan, beberapa studi awal menunjukkan beberapa manfaat potensial dari memakai sabuk perut saat hamil.
Sebuah studi tahun 2017 mengevaluasi 46 wanita hamil dengan nyeri panggul. Nyeri panggul biasanya terjadi di bagian belakang paha atau di antara bagian tengah panggul dan tulang kemaluan. Wanita dengan nyeri panggul biasanya mengalami kesulitan berjalan dan berdiri untuk waktu yang lama. Pada wanita yang sering memakai maternity belt dalam waktu yang ditentukan, intensitas nyeri berkurang dan membuat tugas sehari-hari lebih mudah dikerjakan.
Seperti banyak hal, sesuatu yang memberikan manfaat sekalipun, juga bisa merugikan jika tidak sesuai aturan. Begitu pun dengan maternity belt, pastikan Mums mengenakannya sesuai aturan dan dalam batas wajar.
Beberapa aturan yang perlu Mums ketahui adalah:
1. Gunakan maternity belt atau bagian yang paling ketat dari pakaian apa pun selalu di bawah tonjolan perut dan di atas tulang kemaluan dan garis pinggul.
2. Hindari menggunakan maternity belt di beberapa kondisi berikut:
3. Tidak mengenakannya terlalu sering atau terlalu lama pada satu waktu
Pasalnya, wanita hamil sangat mudah kegerahan dan merasa kepanasan, apalagi jika mengenakan pakaian atau sesuatu yang ketat menempel pada tubuh, karena membatasi aliran udara.
4. Segera lepaskan maternity belt jika membuat Mums sesak atau sulit bernapas
Sebagai pedoman umum, jika pakaian meninggalkan bekas tekanan pada kulit, terasa tidak nyaman, atau menyebabkan rasa lega saat dilepas, pakaian tersebut mungkin terlalu ketat dan tidak cocok untuk wanita hamil. Jadi, pastikan Mums memilih maternity belt berkualitas bagus dan mencobanya sebelum membeli.
Referensi
Medical News Today. Benefits of Belly Belts.
Health Line. Belly Band.
SRC Health. Belly Belts.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…