KalbarOnline.com – Soal kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020, Donald Trump jelas kalah. Menjelang debat terakhir calon presiden, Trump masih saja sibuk berkampanye keliling negeri. Sebaliknya, Joe Biden bisa dengan tenang mempersiapkan mental dengan dukungan kawannya, Barack Obama. Pekan ini Biden memilih berkonsolidasi dengan tim kampanyenya di Delaware. Pada saat yang sama, dia tak khawatir soal upaya menggalang dukungan menjelang 3 November.
Mewakili Biden, Obama berbicara di depan ratusan mobil di Kota Philadelphia, Pennsylvania, Selasa (20/10). Acara itu berselang sehari setelah Trump menyambangi Erie, kota di negara bagian yang sama. Presiden ke-44 AS tersebut berapi-api saat menyampaikan orasinya.
”Saya tak peduli dengan hasil survei. Mereka tak berhasil karena banyak orang malas dan puas hati. Tapi tidak kali ini,” ucapnya seperti yang dilansir CNN.
Obama memilih mengeluarkan semua unek-unek dalam empat tahun terakhir. Dia mendaftar semua kelemahan yang sedang dimiliki kandidat lawan. Termasuk temuan New York Times terbaru yang menyatakan bahwa perusahaan Trump memiliki akun perbankan rahasia di Tiongkok.
Trump sering mengkritik perusahaan yang menaruh investasi di Negeri Tirai Bambu itu. Padahal, Trump International Hotels Management membayar pajak senilai USD 188 ribu (Rp 2,7 miliar) pada periode 2013 hingga 2015 terkait investasi di Tiongkok. ”Bayangkan jika Barack Obama ketahuan punya akun bank di Tiongkok. Fox News akan memanggil saya Beijing Barry.”
Obama juga membuktikan bahwa dirinya merupakan sosok yang berhasil merebut hati AS dua kali untuk menjadi presiden. Dia menyebutkan bahwa upaya Republik untuk menghapus Affordable Care Act alias Obamacare sama sekali tak beralasan. ”Selama sepuluh tahun mereka sudah mengatakan bahwa aturan yang jauh lebih baik akan siap. Dan kita menunggu rencana itu sampai sekarang,” ujarnya menurut Agence France-Presse.
Tak lupa, Obama menyebut kesalahan paling fatal Trump, yakni penanganan Covid-19. Dia menegaskan bahwa jagoannya, Biden, bakal lebih sigap melakukan pelacakan dan mendengarkan pendapat ilmuwan. ”Yang jelas, Biden tak akan menggelar acara di Gedung Putih yang justru jadi pusat persebaran,” tegasnya.
Trump berusaha menyerang balik Obama saat mengunjungi Negara Bagian North Carolina. Namun, bidikan suami Melania itu tak tertuju langsung ke pendahulunya tersebut. Tetapi ke mantan rivalnya pada Pilpres AS 2016. ”Obama bekerja keras saat kampanye Hillary Clinton. Pada akhirnya dia lebih marah dari Hillary saat hasil pemilu diumumkan,” cetusnya.
Saat ini hasil survei sementara berpihak ke Biden. Di Pennsylvania, capres Demokrat itu menang 53 persen suara berbanding 43 persen yang diperoleh Trump. Sedangkan survei di Negara Bagian Florida menunjukkan bahwa Biden memimpin 4 persen. Namun, tak ada survei yang bisa menjamin kemenangan Biden.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…