KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Moh. Mahfud MD mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi yaitu untuk mengambil hikmah agar menjadi lebih baik. Sehingga jangan sampai menjadi jelek di bidang protokol kesehatan karena hari libur masyarakat berkumpul dan membuat kluster baru penyebaran virus Covid-19.
“Maulid itu untuk mengambil hikmah agar kita menjadi lebih baik, jadi jangan sampai ada peringatan Maulid lalu menjadi lebih jelek di bidang protokol kesehatan. Misalnya karena peringatan Maulid libur, lalu protokol kesehatannya dilanggar dengan tumpukan-tumpukan orang kumpul pengajian, festival, dan sebagainya,” katanya, kemarin.
“Sekarang itu dikurangi dulu, ambil hikmahnya saja maulid itu seperti melakukan refleksi apa yang bagus dari kelahiran Nabi Muhammad yaitu agar kita hidup menjadi lebih baik,” tandasnya.
Menurut Menko Polhukam, saat ini penekanan penyebaran Covid-19 sudah mulai terlihat lebih baik. Di dalam menegakkan protokol kesehatan, tingkat kesembuhan sudah bagus, kemudian persentase penularan juga sudah bagus, dan tingkat kematian sudah mulai sedikit. Sehingga itu semua harus diantisipasi.
“Oleh sebabnya kami mengadakan rakor pada hari ini yaitu rakor antisipasi libur panjang cuti bersama Maulid Nabi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD juga mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang beragama rakyatnya. Ia menjelaskan kalau dalam istilah ilmu politik hukum namanya religious nation state, negara kebangsaan yang beragama, semua agama di sini dihormati.
Oleh sebab itu, sejak zaman Bung Karno mendirikan negara secara resmi peringatan Maulid Nabi diadakan di Istana Negara dan diliburkan seluruh kegiatan perkantoran dan persekolahan.
“Maulid itu kita harus memperbaiki kehidupan kita sesudah ulang tahun. Kata Nabi, kalau ulang tahun itu hari ini lebih baik dari kemarin maka orang itu beruntung, tapi kalau kehidupan kita hari ini hanya sama seperti kemarin maka dia rugi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Menko Polhukam berpesan agar perayaan Maulid Nabi ini bisa menjadi refleksi dan tentu ajaran baik, moral, serta akhlak dari semua agama diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
“Meskipun bukan menjadi hukum resmi negara, jika ajaran-ajaran agama itu dipercaya dan dilaksanakan maka (akan) memberi inspirasi bagi kehidupan penyelenggaraan agama yaitu pemerintahan di bawah bimbingan Tuhan YME, sehingga menjadi negara yang baik, aman, dan makmur. Bukan negara yang jelek, yang menyengsarakan kita semuanya,” tuntasnya. [ind]
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…