Categories: Nasional

Dirjen Dikti: Bonus Demografi Menjanjikan Sekaligus Mengkhawatirkan

KalbarOnline.com – Saat ini dunia tengah dihadapkan dengan tantangan global demografi dunia. Banyak negara-negara maju mengalami penuaan atau aging society, sementara Indonesia sedang memasuki proses demografi.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengatakan bahwa hal ini menjanjikan sekaligus mengkhawatirkan. Sehingga hal tersebut harus disikapi dengan serius dalam menyiapkan SDM untuk bisa memanfaatkan dan memasuki persaingan global.

“Di sisi lain, kemajuan teknologi bisa dilihat manusia dengan kreativitasnya, urban society, terus meningkat dan terakselerasi, bahkan diprediksi akan memasuki masa di mana mesin-mesin lebih cerdas dari manusia. Kemudian perubahan yang terjadi secara global juga revolusi industri yang di dalamnya selalu ditandai dengan tergantikannya kompetensi lama dan lahirnya kompetensi baru yang belum pernah disiapkan sebelumnya,” ucapnya dalam siaran pers, Senin (26/10).

Nizam menyampaikan, dalam 10 tahun ke depan diprediksi 23 juta lapangan pekerjaan di Indonesia akan hilang dan berpotensi pula lahir lapangan pekerjaan baru yang jumlahnya dua kali lipat lebih banyak. Oleh karena itu, program Kampus Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memiliki keahlian lain di luar program studinya.

Ini dilakukan agar dapat memberikan pendidikan kepada mahasiswa yang sejalan dengan revolusi industri serta membentuk mahasiswa menjadi pembelajar mandiri dan complex problem solver.

“Kondisi dunia saat ini dikenal dengan VUCA atau vulnerable, uncertain, complex, dan ambiguity yang ternyata terjadi di saat pandemi ini. Hal-hal serba tidak pasti. Tetapi semua itu harus dihadapi dengan karakter yang kuat dengan menjadikan pendidikan tinggi di Indonesia menjadi pendidikan di tengah abad ke-21,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Aris Junaidi menyampaikan, dari survei yang dilakukan World Economic Forum terhadap 186 negara, terdapat 50 persen penduduk bumi saat ini berusia 30 tahun. Selanjutnya, persepsi milenial terhadap era disruptif menjadi suatu hal yang optimistik, sehingga kompetensi harus disiapkan.

“Di sisi lain, terdapat tren teknologi berdasarkan survei, yaitu didominasi oleh Artificial Intelligence (AI), biotechnology, robotics, Internet of Things (IoT), dan driverless car. Oleh karena itu, bonus demografi tersebut perlu disiapkan dengan cara menyiapkan generasi yang dapat bersaing,” ujar Aris.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

8 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

8 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

9 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

9 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

9 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

9 hours ago