Kekhawatiran Warga Singapura Tertular Covid-19 Paling Rendah

KalbarOnline.com – Sebuah survei dilakukan pada sejumlah warga Asia Tenggara yakni Singapura, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Survei itu membandingkan kekhawatiran penduduk Asia Tenggara terhadap Covid-19 dan dampak pemulihan ekonomi. Hasilnya, meski warga Singapura khawatir tertular Covid-19, tapi persentase kekhawatirannya masih lebih rendah daripada negara tetangganya.

Kekhawatiran penduduk Singapura tertular Covid-19 paling rendah dibandingkan dengan penduduk dari lima negara Asia Tenggara. Tapi, penduduk Singapura justru paling pesimis tentang pemulihan ekonomi dan keamanan pekerjaan.

  • Baca juga: Singapura Temukan Antibodi Monoklonal untuk Pengobatan Pasien Covid-19

Dilansir dari Straits Times, Senin (26/10), dari hasil survei, mengenai virus Korona, sebanyak 73 persen responden Singapura mengatakan mereka sangat khawatir atau agak khawatir tertular. Tapi jumlah itu masih lebih rendah dibanding Filipina (95 persen), dan Vietnam serta Malaysia (keduanya 93 persen).

Namun, soal ekonomi, temuan yang dirilis menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari 500 penduduk Singapura mengindikasikan bahwa mereka kurang yakin tentang keamanan pekerjaan dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Proporsi ini menjadikan Singapura yang tertinggi yang diamati dibandingkan dengan responden dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Hanya 27 persen penduduk Singapura yang mengharapkan ekonomi membaik dalam enam bulan ke depan. Semua hasil itu terungkap dalam jajak pendapat riset pasar Ipsos. Ipsos melakukan survei online dari 18 hingga 22 September, mengajukan pertanyaan kepada responden terkait pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Percepat Penanganan Wabah, Vietnam Pesan Vaksin Covid-19 Buatan Rusia

Survei termasuk mengukur bagaimana penduduk di 6 negara Asia Tenggara beradaptasi dengan pembatasan Covid-19, serta pola pendapatan dan pengeluaran rumah tangga mereka. Sebanyak 500 orang berusia 18 tahun ke atas mewakili secara nasional dalam hal usia, jenis kelamin, dan etnis. Mereka disurvei dari masing-masing negara

Dan 56 persen responden Singapura mengatakan mereka kurang percaya diri tentang keamanan posisi pekerjaaan untuk diri mereka sendiri, keluarga mereka atau orang lain dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Ini adalah proporsi tertinggi di antara negara-negara yang disurvei, yang rata-rata mencapai 49 persen.

Mengenai pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan, penduduk Indonesia adalah yang paling optimis, dengan 75 persen mengatakan ekonomi akan agak lebih kuat atau lebih kuat. Angka tersebut adalah 51 persen untuk Vietnam dan 50 persen untuk Filipina, dan hanya 27 persen untuk Singapura.

Ketika ditanya apa yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah dalam enam bulan ke depan, 32 persen penduduk Singapura mengatakan agar pemerintah menjamin pekerjaan mereka. Hasil ini lebih banyak dibandingkan di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia (20 persen) atau Indonesia (13 persen).

Baca Juga :  Bupati Karolin Ajak Pelaku Usaha Terus Berinovasi di Masa PPKM Mikro

Tiga pilihan lain yang disajikan kepada responden untuk pertanyaan ini adalah mengontrol harga barang, memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga, dan menjaga semua orang aman dari Covid-19.

“Warga Singapura diyakinkan oleh langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19. Namun, mereka lebih peduli tentang keamanan pekerjaan mereka dan mendorong Pemerintah harus berbuat lebih banyak untuk memberikan jaminan soal pekerjaan,” kata Pejabat Senior Ipsos Singapura Prasad Shinde.

Secara umum, hasil survei lainnya juga mengungkapkan 43 persen lebih banyak responden survei membeli lebih banyak barang secara online, 42 persen lebih banyak orang menggunakan pembayaran tanpa uang tunai, dan 29 persen lebih banyak orang melakukan streaming konten online.

“Kebiasaan seperti itu kemungkinan akan bertahan setelah pandemi,” tandasnya

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment