Categories: Sport

Ada Indikasi Tangan Jahil yang Paksa Aklamasi di Pemilihan Ketum PBSI

KalbarOnline.com – Ari Wibowo bisa saja terganjal dalam bursa pemilihan ketua umum PBSI periode 2020–2024.

Sebab, saat mendaftar, Ari hanya menyertakan sepuluh dukungan dari pengprov. Itulah yang dikhawatirkan Ketua Pengprov Jawa Timur (Jatim) Oei Wijanarko Adi Mulya. ”Ada indikasi tangan jahil memaksakan aklamasi dengan memanfaatkan celah peraturan yang ada,” ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (27/10).

Wijanarko menjelaskan, surat mandat dari pengprov saat ini tidak begitu tegas. Sebab, mandat bisa diberikan ketua umum, wakil ketua umum, sekretaris umum, hingga wakil sekretaris umum.

”Logikanya, yang dihitung suara Ketum. Sebab, Ketum yang dipilih dalam musprov. Ketum juga memilih orang-orang sesuai dengan posisinya untuk membantu,” jelasnya.

  • Baca Juga: RESMI DITUTUP: Moeldoko Mundur, Ketum Baru PP PBSI dari Kalangan Sipil

Nah, Wijanarko pantas khawatir. Sebab, dari sepuluh pengprov di kubu Ari, ternyata ada juga yang berada di kubu Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI, Agung Firman Sampurna.

Sebelumnya, tim Agung mengklaim mendaftarkan 29 suara dari 29 pengprov. Salah satu daerah yang dobel dukungan adalah Banten. Padahal, Ari Wibowo adalah ketua Pengprov Banten. Sekum Pengprov Banten Ferly mendukung pencalonan Agung. ”Nanti lihat saja. Kan pasti dijegal,” katanya.

Dia cemas suara dari pengprov yang dobel dukungan bisa didiskualifikasi. ”Suara nggak dihitung. Sejak perubahan AD/ART 2017, muncul PO (peraturan organisasi) yang seperti ini. PO membuka celah terjadinya masalah seperti ini,” terangnya.

Di sisi lain, Ketua Tim Penjaringan Balon Ketum PP PBSI Edi Sukarno menyatakan bahwa pihaknya bakal memverifikasi persyaratan yang telah masuk. Pemeriksaan berkas persyaratan dilakukan pada 27–30 Oktober.

Edi belum bisa berbicara banyak terkait dengan kelengkapan persyaratan dari setiap balon (bakal calon). ”Kadang bisa saja semua lengkap, tapi tidak memenuhi persyaratan,” ungkapnya.

Ari dan Agung adalah dua sosok yang mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Ketua Umum PP PBSI 2020-2024.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang sebelumnya digadang-gadang sejumlah legenda antara lain Rudy Hartono, Liem Swie King, sampai Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad untuk maju, memilih untuk tak ikut berkompetisi.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Debut Solo Irene Red Velvet Begitu Dinantikan, Ternyata Ini Alasannya

KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…

54 minutes ago

Inilah Penampakan Mobil Mewah Veddriq Leonardo, Hadiah dari Oesman Sapta

KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…

1 hour ago

Mengenal Bulking dan Cara Menerapkannya untuk Orang Kurus

KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…

2 hours ago

Devy Harinda Buka Lomba Senam Kreasi HUT ke-53 Korpri 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…

2 hours ago

Polres Ketapang Siap Amankan Kelancaran Tahapan Pilkada Serentak 2024

KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…

2 hours ago

Polres Ketapang Luncurkan Gugus Tugas Polri dan Tanam Jagung Hibrida Bersama Kelompok Tani

KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…

2 hours ago