KalbarOnline.com – Pidato Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo saat berkunjung ke Indonesia rupanya membuat Tiongkok sakit hati. Ada pernyataan Pompeo yang membuat Tiongkok berang. Salah satunya terkait klaim kawasan Laut China Selatan.
Saat bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Pompeo mengatakan AS menghormati kebebasan laut, kedaulatan, dan supremasi hukum. Itu adalah visi bersama untuk dunia. Dia menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai bersama di jantung hubungan internasional dan di jantung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Namun pernyataannya menyinggung Tiongkok saat bicara soal klaim dan konflik Laut China Selatan.
“Negara-negara kami yang taat hukum menolak klaim melanggar hukum yang dibuat oleh Partai Komunis Tiongkok di Laut China Selatan, seperti yang terlihat jelas dari kepemimpinan berani Indonesia tentang masalah ini di dalam ASEAN dan di PBB. Ini adalah tujuan yang patut dikejar dalam pengaturan multilateral, dan pemerintahan Trump sangat mendukung hal ini,” sebut Pompeo dalam pidatonya, Kamis (29/10).
Pompeo juga menyinggung soal masalah Laut Natuna antara Indonesia dan Tiongkok. Menurutnya Indonesia sudah melakukan langkah tepat dengan menjaga kedaulatannya.
“Kami juga menyambut baik teladan yang telah ditetapkan Indonesia dengan tindakan tegas untuk menjaga kedaulatan maritimnya di sekitar Kepulauan Natuna. Saya berharap dapat bekerja sama dalam berbagai cara baru untuk memastikan keamanan maritim dan melindungi beberapa rute perdagangan tersibuk di dunia,” ujar Pompeo dalam pidatonya.
Pernyataannya membuat Tiongkok tersinggung. Pada Kamis malam (29/10), Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian langsung angkat bicara. Dia menuding AS telah melakukan serangan yang tidak berdasar terhadap Tiongkok, telah memprovokasi hubungan Tiongkok-Indonesia, serta telah mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan.
“Tiongkok menentang keras hal tersebut. Tindakan dan pernyataan keliru Pompeo belakangan ini telah semakin menyingkapkan intensi buruk AS, sekaligus menggarisbawahi adanya problem serius di dalam internal AS sendiri,” sebut Dubes Xiao Qian.
Dia menyebut AS adalah provokator ‘Perang Dingin Baru’. Menurutnya itu adalah pilihan historis sekaligus pilihan rakyat yang memungkinkan Partai Komunis Tiongkok menjadi pemandu rakyat Tiongkok dalam melangkah pada jalur perkembangan yang sesuai dengan kondisi nasional Tiongkok sendiri. Tiongkok berkomitmen untuk membangun kerja sama bersahabat dengan negara-negara lain atas dasar Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai.
“Tiongkok juga berkomitmen untuk tidak mengekspor ideologinya ataupun mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Namun AS justru meluncurkan apa yang disebut Perang Dingin Baru memprovokasi pertentangan ideologi, dan membangkitkan revolusi berwarna di berbagai belahan dunia,” katanya.
Dia menilai AS juga secara brutal mengintervensi urusan dalam negeri negara lain, bahkan tidak segan menggunakan perang dan mendatangkan malapetaka bagi dunia. Tiongkok mendesak AS menghentikan kebijakan keliru yang bermusuhan terhadap Tiongkok.
“Mereka juga harus berhenti memprovokasi dan mengintervensi hubungan kerja sama bersahabat antara Tiongkok dengan negara-negara lain di kawasan, berhenti mengganggu perdamaian dan stabilitas regional, serta berhenti menginjak-injak keadilan internasional. Kalau tidak, semua upaya mereka itu hanya akan berakhir dengan kegagalan total,” sebut Xiao Qian.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…
KalbarOnline, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya pemerintah dalam…