Categories: Nasional

Ada Libur Panjang Kasus Covid-19 Malah Landai, Ini Kata Epidemiolog

KalbarOnline.com – Kasus baru Covid-19 pada Oktober cenderung stagnan di angka 4.000-an. Tidak terjadi lonjakan signifikan hingga menembus angka di atas 4.000-an kasus selama Oktober. Justru pada pekan terakhir, kasus penularan Covid-19 turun hingga di bawah 4.000-an, hingga menyentuh 2.000-an kasus.

Tren stagnasi angka penyebaran Covid-19 selama Oktober yang justru cenderung turun di tengah momen libur panjang, memunculkan pertanyaan. Apa penyebabnya?

Catatan KalbarOnline.com, penurunan kasus mulai terjadi pada 26 Oktober yakni 3.222 kasus. Selanjutnya, pada 27 Oktober kasus baru tercatat sedikit naik menjadi 3.520.

Kasus baru Covid-19  pada 29 Oktober yakni sebanyak 3.565 kasus. Namun, pada hari-hari berikutnya terus turun di angka 2.897 kasus (30 Oktober) dan 2.696 kasus (31 Oktober).

Angka penularan Covid-19 yang menurun ini tampaknya sebagai kabar baik bahwa pandemi akan segera berlalu, dan pemulihan ekonomi bisa berjalan lebih cepat. Namun ternyata, data ini tidak sepenuhnya menunjukkan kabar baik. Sebab, penurunan kasus terjadi lantaran laboratorium dan SDM di dalamnya ikut libur panjang dan cuti bersama.

“Penurunan kasus itu karena lab libur. Pemeriksaan ada, tapi yang memeriksa orang yang lembur,” jelasnya Epidemiolog dan Pakar Kesehatan dari Fakuktas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono kepada KalbarOnline.com, Selasa (2/11).

Menurutnya, ketika laboratorium beroperasi normal, sejatinya belum ada penurunan angka penyebaran Covid-19. Angka penularan Covid-19 di Indonesia masih di angka 4.000-an kasus.

Analisis Tri Yunis tersebut didasarkan pada jumlah spesimen yang diperiksa dalam sehari. Anjlok di bawah target yang diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 30.000 uji spesimen. Adapun rerata uji spesimen dalam tiga hari terakhir Oktober hanya 24.000-25.000.

“Oktober stagnan ya, normalnya akan tetap 3.800 sampai 4.000 kasus sehari untuk Indonesia. Dan Jakarta di angka 800-1.000 kasus,” ujarnya.

Tri Yunis menambahkan, DKI Jakarta yang beberapa hari belakangan memecah rekor sebagai wilayah dengan angka penularan Covid-19 terbanyak pun mengalami penurunan kasus baru. Sama halnya dengan wilayah lain, itu disebabkan karena memang petugas laboratorium libur.

Sebagai informasi, pada 29 Oktober hanya ada 713 kasus baru di DKI Jakarta. Angka penularan terlihat menurun pada 30 Oktober menjadi 612 kasus dan pada 31 Oktober sebanyak 608 kasus. Akan tetapi, selama periode tersebut, 29-31 Oktober, rerata angka kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta tercatat 14-19 kasus.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

12 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

12 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

13 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

13 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

13 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

14 hours ago