Categories: Internasional

Pertama Kali Sejak 1979, Raja Thailand Undang Media Asing

KalbarOnline.com – Kerajaan Thailand mengambil opsi lain menghadapi tuntutan rakyat. Minggu lalu Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengundang media asing untuk meliput salah satu agenda resminya. Cara tersebut diharapkan bisa membuat rakyat mau mendengar kata-kata pemimpin monarki Negeri Gajah Putih itu.

Vajiralongkorn mengundang CNN dan Channel 4 untuk meliput upacara pergantian musim istana raja di Bangkok. Ini untuk kali pertama raja 68 tahun tersebut mengundang media asing sejak 1979. Biasanya kabar mengenai Vajiralongkorn hanya boleh diliput wartawan kerajaan. Jurnalis asing yang diundang pun menanyakan tuntutan reformasi di kalangan bangsawan.

”Saya tidak akan berkomentar soal itu. Yang jelas, kami mencintai semua (rakyat, Red),” ungkapnya.

Langkah Vajiralongkorn kali ini dinilai sebagai upaya untuk memperbaiki citra kerajaan, terutama di mata internasional. Pihak monarki Thailand terseret dalam krisis sosial karena memilih diam dari tuntutan rakyat prodemokrasi. Akibatnya, warga memilih membicarakan borok rezim Rama X, gelar resmi sang raja.

Isu yang paling santer dibicarakan adalah soal aset kerajaan yang kini dikelola sendiri dan pilihannya berdomisili di Jerman. Menurut media, Vajiralongkorn membuat aset senilai USD 40 miliar (Rp 585 triliun) menjadi miliknya. Sebelumnya aset itu dikelola pemerintah untuk keperluan keluarga kerajaan.

Fakta bahwa Vajiralongkorn menghabiskan waktunya di Jerman juga menuai sorotan rakyat. Kabarnya, dia menyewa semua ruang hotel Bavarian Alps dengan dompet kerajaan saat pandemi berlangsung. Hal tersebut ikut membuat pemerintah Jerman geram. Sang raja dianggap melakukan hal ilegal karena memerintah negara lain dari Jerman. ”Kami sedang menyelidiki hal ini. Segala sesuatu yang ilegal akan mendapatkan konsekuensi,” ungkap Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.

Selama ini, mengkritik keluarga kerajaan merupakan kejahatan berat di Thailand. Pelaku kejahatan tersebut bisa dikenai hukuman penjara hingga 15 tahun. Karena itu, hampir tak ada orang yang berani menjelek-jelekkan monarki hingga gelombang demo membesar beberapa bulan terakhir.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Mendagri Resmi Tunjuk Lima Pjs Bupati di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian resmi menunjuk Penjabat Sementara (Pjs)…

9 hours ago

Pemkab Kubu Raya Raih Penghargaan Terbaik Kedua TP2DD Tingkat Kalimantan

KalbarOnline, Kubu Raya - Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kubu Raya berhasil…

10 hours ago

Pj Gubernur Harisson Ajak Semua Pihak Jaga Kondusivitas Pilgub Kalbar 2024

KalbarOnline, Kubu Raya - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Barat menggelar Deklarasi Kampanye Damai…

10 hours ago

Windy Dukung Pemanfaatan Limbah Perca Untuk Sustainable Fashion dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson memberikan…

10 hours ago

Windy Dorong Sinergi dan Peningkatan Kapasitas TP PKK Untuk Pembangunan Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson membuka…

10 hours ago

Sis Senang Dapat Nomor Urut 1 yang Artinya Sebagai Pemenang

KalbarOnline, Putussibau - Calon Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengaku senang mendapatkan nomor 1 yang…

10 hours ago