KalbarOnline.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) akan segera mengoperasikan pelayanan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Proyek pembangunan gedung dua rumah sakit umum daerah (RSUD) menelan anggaran sebesar Rp 311.174.130.000 tersebut, kini pembangunannya sudah rampung dan tinggal menunggu diresmikan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangerang Selatan, Ade Suprizal mengatakan, kedua proyek pelayanan kesehatan itu yakni, pertama proyek pembangunan RSUD di wilayah Pakulonan Kecamatan Serpong Utara, dengan pelaksanaan pekerjaan 367 hari kalender yang dimulai dari tanggal 30 Desember 2019 sampai 30 Desember 2021, dengan nilai kontrak Rp 80.650.210.000, kemudian PT Jaya Semanggi Enjiniring sebagai kontraktornya.
Kemudian proyek kedua kata Ade Suprizal, proyek RSU Kota Tangerang Selatan Gedung 3 dengan waktu pelaksanaan 520 hari kalender yang dimulai dari 30 Oktober 2018 sampai 01 April 2020, dengan nilai kontrak Rp230.523.920.000 di Kecamatan Pamulang dikerjakan oleh PT. Mam Energindo sebagai kontraktor.
“Alhamdulillah kedua proyek pelayanan kesehatan berupa bangunan RSUD tahun ini selesai dikerjakan. Rencananya, akhir tahun ini akan diresmikan untuk segera dioperasikan,” ujar Ade kepada wartawan.
Ade menjelaskan, pembangunan dua rumah sakit (RS) di kawasan Pakulonan, Serpong Utara dan Pondok Betung, Pondok Aren pada akhir tahun 2020 telah rampung. Menurutnya penambahan gedung RS tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) dibawah kepemimpinan Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
“Sesuai dengan RPJMD diakhir kepemimpinan Bu Wali dengan target penambahan dua rumah sakit hari ini, dalam tahapan finishing selesai fisikal akhir tahun ini. Tahun depan kita bisa launching terpenuhi SDM dan peralatannya, mudah-mudahan di akhir kepemimpinan Bu Wali sudah bisa dioperasionalkan rumah sakit baru itu,” katanya.
Ade menambahkan, dalam pembangunan RSU tahap tiga tersebut dibangun dua gedung, yakni satu gedung dengan empat lantai dan satu gedung delapan lantai. Untuk gedung empat lantai nantinya akan digunakan untuk ruang cuci baju pakaian, ruang perawat, ruang alat medis.
Sedangkan gedung 8 lantai akan digunakan untuk instalasi gawat darutat (IGD), laboratorium, radiologi dan lainnya. “Lantai 5 sampai 7 untuk rawat inap dengan jumlah 106 tempat tidur. IGD ini akan menggantikan ruang IGD di gedung pertama yang ukurannya kurang mumpuni,” tambahnya. (adv)
KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…