Categories: Internasional

AS Jual Drone Senilai Rp 8,7 Triliun ke Taiwan, Tiongkok Geram

KalbarOnline.com – Ketegangan antara AS dan Tiongkok kian memuncak. Penjualan drone bersenjata oleh Negeri Paman Sam ke Taiwan menjadi pemantik tambahan. Beijing merasa Washington telah melanggar kedaulatan negaranya. Selama ini Tiongkok selalu menganggap Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, bukan negara yang merdeka dan berdiri sendiri.

’’Tiongkok akan mengambil langkah yang sah dan diperlukan untuk merespons perubahan situasi ini,’’ ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, Rabu (4/11) sebagaimana dikutip NBC News.

  • Baca juga: Xi Jinping Lebih Senang Donald Trump jadi Presiden Lagi, Ini Alasannya

Pernyataan di hadapan para pekerja media itu menanggapi penjualan 4 unit drone MQ-9 Reaper senilai USD 600 juta atau setara Rp 8,7 triliun ke Taiwan. Departemen Luar Negeri AS mengumumkan penjualan tersebut pada Selasa (3/11). Negara yang dipimpin Presiden Donald Trump itu berharap drone tersebut bisa meningkatkan level pertahanan Taiwan atas ancaman Tiongkok.

Menurut Wang, penjualan itu justru mengirimkan sinyal yang salah ke militer Taiwan. Versi Beijing, Taiwan adalah salah satu provinsi mereka. Ia sama saja seperti Hongkong yang memiliki pemerintahan sendiri, tetapi tetap menjadi bagian dari Tiongkok. Negeri Panda itu berjanji suatu hari nanti menyita senjata-senjata tersebut.

Drone tersebut adalah bagian dari beberapa paket penjualan senjata ke Taiwan yang diungkap AS beberapa pekan lalu. Total nilainya mencapai USD 4,2 miliar atau Rp 61,05 triliun. Selain drone, ada juga rudal antikapal Harpoon, rudal jelajah SLAM-ER, teknologi pengintaian udara, dan peluncur roket ringan.

Hubungan Taiwan dan Tiongkok kian renggang setelah Tsai Ing-wen terpilih sebagai presiden. Dia secara terbuka menyatakan bahwa Taiwan adalah negara merdeka dan bukan bagian dari Tiongkok. Pemimpin sebelumnya lebih pro-Tiongkok dan tidak pernah membuat konflik secara langsung dengan Beijing.

Sejak saat itu, Tiongkok memutus komunikasi resmi dengan Taiwan. Mereka juga menambah tekanan ekonomi, militer, serta diplomatik sebagai tanggapan atas sikap Tsai dan para pendukungnya.

Redaksi KalbarOnline

Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

5 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

5 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

6 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

6 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

6 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

7 hours ago