KalbarOnline.com – Calon presiden dari partai Demokrat, Joe Biden, sudah merebut suara lawannya sang petahana, Donald Trump, di sejumlah negara bagian. Hanya saja, suaranya hingga Kamis (5/11) belum juga meraih 270 suara elektoral. Meski begitu, Biden sudah unggul sejauh ini dengan 264 suara elektoral, sementara Trump baru 214.
Biden yang merupakan wakil presiden di era Barack Obama, diproyeksikan oleh media AS bakal memenangkan negara bagian Michigan dan sementara sudah unggul. Dulunya Michigan merupakan salah satu lumbung kemenangan Trump pada 2016. Diprediksi, ketika Michigan menjadi milik Biden, dia akan menjadi presiden baru Amerika Serikat.
Di satu sisi, Trump tidak puas dengan hasil penghitungan suara sejauh ini. Dia mengancam akan menarik hasil akhir Pilpres dengan mencoba menghentikan penghitungan suara di Pennsylvania dan Michigan. Tim kampanye Trump bahkan meminta penghitungan ulang di Wisconsin.
Trump sendiri telah mengumumkan kemenangan sebelum waktunya. Dia juga mengatakan akan mengajukan petisi ke Mahkamah Agung untuk menuntut penghentian penghitungan suara. Sementara, Biden mendesak para pendukungnya untuk menunjukkan kesabaran dan membiarkan proses itu berjalan.
Sejauh ini, dilansir dari Bussniness Standard, Kamis (5/11), Trump unggul di Florida, Alabama, Tennessee, Oklahoma, Indiana, Kentucky, West Virginia, Georgia, Iowa, North Carolina, Ohio. Sementara Biden telah memimpin di Wisconsin, Pennsylvania, California, Maine, Washington, Illinois, Connecticut, Michigan, Minnesota, Vermont, Rhode Island, New Jersey, Maryland, Delaware, Nevada, New Hamshire, dan Virginia.
Seperti diketahui, kandidat harus memenangkan 270 suara elektoral untuk merebut kursi kepresidenan AS. Di satu sisi, surat suara yang masuk bisa memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk dihitung di beberapa negara bagian. Artinya pemenang mungkin tidak akan atau belum diumumkan pada Kamis (5/11). Namun, berdasar hasil sementara, Biden memiliki potensi besar menjadi orang nomor satu di AS dan sekaligus presiden baru AS.
Jika terwujud, Biden mengikuti jejak Bill Clinton yang berhasil mengalahkan petahana. Ya, terakhir kali petahana kalah dalam pencalonan periode kedua terjadi pada Pilpres 1992. Kala itu, George Herbert Walker Bush kalah dari Clinton. George H.W. Bush hanya satu periode menjadi presiden AS yakni 1989-1993.
Setelah itu, petahana selalu mampu menang pada pencalonan periode kedua. Mulai dari Clinton (1993-2001), George Walker Bush (2001-2009), dan Barack Obama (2009-2017).
Kini, Trump yang menang di Pilpres 2016 diambang kalah dari Biden. Itu artinya, petahana kembali kalah untuk pertama kali sejak George H.W. Bush dan Trump menjadi presiden hanya satu periode seperti halnya George H.W. Bush.
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari yang juga selaku…
KalbarOnline, Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak masih menginginkan Sutarmidji kembali menjadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar)…
KalbarOnline - Debut solo Irene Red Velvet "Like a Flower" dikabarkan akan dilakukan pada 26…
KalbarOnline, Pontianak - Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas di…
KalbarOnline - Bulking adalah fase dalam program kebugaran di mana seseorang sengaja meningkatkan asupan kalori…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Pemkab Kegapang, Devy Harinda…