Orang dengan diabetes berisiko tinggi mengalami perburukan saat terkena COVID-19. Data menunjukkan, angka kematian COVID-19 tiga kali lebih tinggi dibandingkan pasien COVID-19 yang tidak memiliki penyakit penyerta (comorbid).
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kukar Kaltim, dr. Martina Yulianti dalam webinar mengenai “Manajemen Diabetes selama Pandemi COVID-19” yang diadakan Nutrifood, BPOM dan ADINKES, Selasa (10/11/2020).
“Penderita diabetes melitus yang positif COVID-19 cenderung lebih sulit mengendalikan kadar gula darahnya, sehingga memperburuk diabetes sekaligus infeksi COVID-19,” jelas dr. Yulianti.
Yulianti menambahkan, Diabetes adalah kondisi kronis yang umumnya disertai dengan gangguan imunitas tubuh dan peradangan. Jika penderita diabetes juga obesitas dan hipertensi sekaligus, akan semakin memudahkan infeksi. Saat terinfeksi COVID-19 semua faktor ini meningkatkan keparahan bahkan kematian.
Baca juga: Hati-hati, COVID-19 Bisa Memicu Diabetes!
Mengendalikan Gula Darah Selama Pandemi
Kunci untuk mencegah terjadinya komplikasi baik pasien diabetes yang positif COVID- 19 maupun yang tidak adalah dengan kontrol glikemik yang baik. Penyandang diabetes haru mematuhi petunjuk dokter terutama dalam kepatuhan berobat. Selain itu harus tetap melakukan cek kadar gula darah secara teratur dan mematuhi protokol pencegahan COVID-19.
“Jika orang dengan diabetes mengalami gejala mirip influenza, harus segera lapor ke petugas kesehatan untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut,” jelas Yulianti.
Menurut Ketua PERSADIA Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, pasien diabetes dianjurkan untuk menjalani manajemen diabetes mandiri selama pandemi COVID–19 dan harus beraktivitas serta tinggal di rumah saja.
Beberapa hal yang dianjurkan dilakukan pasien adalah sebagai berikut :
-
Siapkan nomor telepon dokter atau tim medis untuk konsultasi berkala mengenai pengelolaan penyakit DM, antara lain tentang pengobatan, pemantauan gula darah, perubahan pada asupan makanan, aktivitas fisik, keluhan dan lain-lain.
-
Siapkan list obat dan dosisnya (termasuk vitamin dan suplemen).
-
Siapkan karbohidrat sederhana cepat serap seperti gula pasir, madu, selai manis, permen untuk menjaga jika mendadak kadar gula darah turun/hipoglikemi pada diabetesi yang berisiko gula darah turun karena sukar makan. Misalnya pada pasien lansia, pasien gangguan pencernaan atau penyakit-penyakit lain yang menimbulkan asupan makanan berkurang.
-
Siapkan strip dalam jumlah cukup untuk glukometer (alat periksa gula darah mandiri), terutama pasien-pasien dengan kadar gula darah naik-turun tidak stabil.
-
Siapkan stok obat-obat diabetes baik tablet/insulin yang biasa dikonsumsi atau yang diresepkan dokter dalam jumlah cukup, minimal untuk 2 minggu ke depan.
-
Gunakan layanan telehealth atau telemedicine untuk konsultasi dokter dan pembelian obat jarak jauh, sehingga diabetesi tidak harus meninggalkan rumah. Kecuali kondisi fisik sangat menurun sehingga perlu pemeriksaan dokter di RS.
Baca juga: Kenapa Coronavirus Lebih Berbahaya pada Penderita Diabetes? Ini Penjelasan Ahli
Perhatikan Aturan Makan
Kasubdit Standardidasi Pangan Olahan Tertentu, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Yusra Egayanti, memaparkan, kondisi kesehatan diabetesi yang memburuk juga bisa dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak) berlebih, di mana salah satunya karena kurang mencermati informasi nilai gizi pada label pangan olahan.
Untuk menjaga kadar gula darah normal, diabetesi harus menerapkan pola hidup sehat di antaranya dengan membatasi konsumsi GGL, yaitu 50 gram gula per hari; 5 gram garam per hari; dan 67 gram lemak per hari. S
“Salah satu upaya membatasi asupan tersebut, diabetesi harus mencermati informasi nilai gizi sebelum mengonsumsi pangan olahan, agar dapat mengonsumsi produk sesuai kebutuhan nutrisi harian. Tentunya aktifitas fisik yang cukup, dan pengendalian stress juga perlu dilakukan,”jelas Yusra.
Head of Corporate Communication Nutrifood, Angelique Dewi pun sepakat. Baik orang tanpa diabetes maupun penderita diabetes dianjurkan untuk terus menjaga pola makan sehat, menjaga berat badan, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan tinggi serat, memperhatikan porsi dan waktu makan, serta membatasi GGL sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI.
Selain itu, untuk mencegah risiko terinfeksi COVID-19, disarankan untuk menjaga kebersihan diri termasuk sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, beraktivitas di rumah saja, istirahat cukup, dan jaga jarak serta gunakan masker saat berada di tempat umum.
Baca juga: Tips Membatasi Gula, Garam, Lemak: Biasakan Baca Label Pangan!
Sumber:
Webinar mengenai “Manajemen Diabetes selama Pandemi COVID-19” yang diadakan Nutrifood, BPOM dan ADINKES, Selasa (10/11/2020).
Comment