Seks semestinya menyenangkan. Artinya, aktivitas ini tak wajar jika sampai membuat Mums merasa kesakitan dan tak bisa menikmatinya. Apalagi jika saat ini sedang berupaya untuk hamil, seharusnya ini menjadi momen-momen penting. Lalu, wajarkah jika terasa nyeri saat berhubungan intim? Agar masalah ini tidak sampai berlarut-larut, yuk kita ungkap penyebabnya!
Pernahkah Mums mendengar istilah dispareunia? Ini adalah istilah untuk nyeri berulang di area genital atau di dalam panggul saat berhubungan seksual. Rasa sakitnya bisa tajam atau intens, yang dapat terjadi tepat sebelum, selama, atau setelah hubungan seksual.
Dispareunia sendiri sebenarnya adalah kondisi yang umum terjadi. Faktanya, 3 dari 4 wanita mengalaminya dengan penyebab yang paling sering adalah ovulasi, asalkan nyeri yang dirasakan tidak disertai gejala lain (seperti pendarahan hebat) dan berlangsung tidak lebih dari 3 hari.
Namun, sebagai bentuk usaha untuk mendapatkan keturunan, sudah pasti dispareunia akan sangat memengaruhi perencanaan kehamilan. Bagaimana tidak, memikirkan berhubungan intim saja sudah malas, apalagi melakukannya secara rutin ketika mendekati atau di hari ovulasi?
Bukan hanya menghambat program hamil, seks yang menyakitkan secara fisik juga sangat bisa menyebabkan masalah dalam hubungan, yakni menimbulkan efek emosional negatif. Jadi, Mums sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika masalah ini kerap muncul.
Dispareunia dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari masalah kesehatan hingga masalah psikologis. Selain itu, gejala dispareunia bisa beragam, seperti:
Dispareunia yang terjadi di awal penetrasi bisa saja terkait dengan berbagai faktor, seperti:
Seks yang terasa menyakitkan dan berlangsung lama bisa saja mengindikasikan ada kondisi medis yang berdampak negatif terhadap kesuburan atau membuat lebih sulit untuk hamil. Beberapa kemungkinan penyebab dispareunia yang dapat memengaruhi kesuburan antara lain:
Adhesi adalah pita jaringan yang dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks, infertilitas, dan keguguran berulang. Juga dikenal sebagai sindrom Asherman, perlekatan rahim dapat disebabkan oleh prosedur intrauterin, seperti D&C (terkadang dilakukan setelah keguguran) atau setelah miomektomi histeroskopi. Diskusikan masalah ini dengan dokter Mums.
Kondisi yang disebabkan oleh kelainan pertumbuhan endometrium di luar rahim ini memang berefek sangat fatal untuk sistem reproduksi wanita. Tak hanya menyebabkan kram menstruasi yang parah atau nyeri panggul, endometriosis juga menjadi salah satu penyebab mengapa Mums selalu kesakitan saat berhubungan intim. Bahkan, rasa sakit ini akan semakin menjadi-jadi di sekitar ovulasi dan menjelang menstruasi.
Fibroid dapat terjadi di area rahim mana pun, tetapi yang tumbuh di dekat leher rahim (serviks) kemungkinan besar menyebabkan hubungan seksual menjadi menyakitkan. Kondisi ini juga menjadi penyebab keluarnya bercak selama atau setelah berhubungan seks.
Selaput dara adalah selaput tipis yang mengelilingi lubang vagina. Umumnya, ada lubang kecil fleksibel di selaput dara yang bisa melebar dan tidak menutupi seluruh liang vagina. Namun di kondisi yang tidak normal, selaput dara tidak meregang secara alami atau sangat tebal, sehingga menyebabkan hubungan seksual terasa menyakitkan. Untuk mengatasinya, dokter bisa saja melakukan pembedahan untuk memperbaikinya tanpa memengaruhi kesuburan.
Sebagian besar kista ovarium memang akan hilang dengan sendirinya dan tidak akan memengaruhi kesuburan. Namun, timbulnya kista akibat penyakit yang mendasarinya, seperti PCOS dan endometriosis, tentu saja akan memengaruhi kesuburan dan juga menjadi penyebab rasa nyeri saat berhubungan intim.
Radang panggul adalah kemungkinan penyebab lain dari rasa sakit berhubungan intim, terutama saat terjadi penetrasi yang cukup dalam. Gejala radang panggul bisa saja mirip dengan endometriosis dan penyakit lainnya. Itulah kenapa, diperlukan pemeriksaan dokter spesialis kandungan untuk menegakkan diagnosis ini.
Dispareunia memang lebih sering terjadi pada wanita, tetapi kondisi ini juga bisa dialami oleh pria. Dengan banyaknya kemungkinan penyebab nyeri saat berhubungan seksual, Mums perlu bertindak proaktif untuk mencari penyebab dan mengobatinya dengan dokter spesialis kandungan. Dan perlu diingat, jangan berasumsi bahwa Mums harus belajar hidup dengan rasa sakit. Karena sekali lagi, seks tak semestinya menyakitkan dan bisa menyenangkan untuk kedua belah pihak. (AS)
Referensi
Very Well Family. When Sex Hurts.
Healthline. Dyspareunia.
Mayo Clincic. Painful Intercourse.
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…